SuaraBali.id - Cuaca 17 derajat celcius di Kintamani, Bagli, Bali terasa menusuk tulang di pertengahan bulan Juli ini. Demikian pula tiupan angin di tepian danau Batur membuat wisatawan yang biasanya merasa kepanasan di Bali ikut menggigil.
Bikini dan pakaian terbuka yang biasa digunakan di pesisir pantai Bali bagian selatan hampir tak terlihat di kawasan ini, mungkin hanya mereka yang berambut pirang yang menggunakannya, sesaat sebelum mencemburkan diri ke kolam air panas.
Tidak heran, Kintamani selain terkenal dengan Mujair Nyat-nyat atau ras anjingnya yang khas, juga terkenal dengan pemandian air panas alami yang berada di kaki gunung Batur, gunung yang disucikan oleh masyarakat Pulau Dewata.
Udara sore itu semakin lama, semakin membuat kaki membeku dan tangan menjadi kebas. Kendati demikian ternyata tak semua orang merasakannya.
Baca Juga: Kesaksian Warga yang Melihat Helikopter Jatuh di Pecatu, Terbentur Tebing
Salah satunya adalah pak Ari. Pria berusia 84 tahun ini, hanya menggunakan selapis pakaian berwarna ungu dan topi berwarna hitam.
“Silakan dicoba, ini minuman herbal racikan saya, Toya Herbal namanya,” ujar pria tersebut sembari menyodorkan secangkir minuman panas.
Minuman tersebut terasa menghangatkan tenggorokan dan badan. Terasa manis dan beraroma rempah-rempah yang kuat. Tak heran, minuman ini terbuat dari Jahe, serai, lemon dan daun pandan. Pemanisnya menggunakan gula batu.
Pria asli Solo bernama asli Raden Mas Ari Suseno ini ternyata benar-benar meracik dari tangannya sendiri. Di dapurnya pun terlihat bahan-bahan minuman tersebut. Mulai dari jahe, kunyit, kencur, sarang madu murni dan masih banyak lagi.
“Saya dapat resep racikan jamu murni dari nenek,” ucap pria keturunan Keraton Mangkunegaran ini memulai kisahnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Disebut Pemilik Helikopter yang Kecelakaan di Bali, Ini Kata Polisi
Dari sanalah cikal-bakalnya mempunyai keterampilan meracik jamu. Ia yang tadinya berprofesi sebagai juru masak di Toya Devasnya Resort, kini mulai menjajakan jamu buatannya kepada tamu hotel yang datang dan kedinginan.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
-
Media Malaysia Ribut Pemain Keturunan Indonesia-Spanyol Diincar Persib Bandung dan Bali United
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran