SuaraBali.id - Hari Raya Pagerwesi, yang jatuh pada Saniscara Wage Wariga, merupakan salah satu hari raya penting bagi umat Hindu di Indonesia.
Di balik perayaannya yang penuh warna dan tradisi, terdapat makna filosofis yang mendalam tentang keteguhan iman dan ilmu pengetahuan.
Kata "Pagerwesi" berasal dari dua suku kata, yaitu "pager" yang berarti pagar atau perlindungan dan "wesi" yang berarti besi.
Makna harfiahnya menandakan sebuah pagar besi yang kokoh, melambangkan kekuatan dan keteguhan iman umat Hindu dalam menghadapi segala rintangan dan godaan dunia.
Baca Juga: Ruang Server di Universitas Udayana Kebakaran, Ini Cerita Staf di Lokasi
Lebih dari sekadar pagar fisik, Pagerwesi juga dimaknai sebagai benteng diri yang dibentuk melalui ilmu pengetahuan.
Umat Hindu meyakini bahwa ilmu pengetahuan bagaikan senjata ampuh untuk melawan kebodohan, keserakahan, dan sifat-sifat negatif lainnya yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam kegelapan.
Hari Raya Pagerwesi juga merupakan momen untuk menghormati Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru, dewa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Umat Hindu memanjatkan puji syukur dan memohon anugrah beliau untuk senantiasa diberi tuntunan dan pencerahan dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan.
Perayaan Pagerwesi diwarnai dengan berbagai tradisi dan upacara yang sarat makna. Salah satu tradisi yang terkenal adalah "megehang awak," yaitu mengitari pekarangan rumah dengan membawa banten (sesaji) sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan dari pengaruh negatif.
Baca Juga: Pria Inggris yang Lakukan Tabrak Lari di Sanur Mengaku Panik Dikejar Massa
Umat Hindu juga melakukan persembahyangan di pura, mendengarkan ceramah agama, dan melakukan meditasi untuk memperdalam pemahaman tentang filosofi Pagerwesi.
Hari Raya Pagerwesi merupakan perwujudan nilai-nilai luhur agama Hindu tentang pentingnya ilmu pengetahuan, keteguhan iman, dan penyucian diri.
Bagi umat Hindu, Pagerwesi bukan hanya hari raya, tetapi juga momen untuk introspeksi diri dan memperkuat komitmen dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan Dharma.
Berita Terkait
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
-
BRI Liga 1: Bekuk Bali United, Strategi Khusus PSBS Biak Diungkap Pelatih
-
Bali Jadi New Singapore Dan New Hong Kong Jadi Ramai, Sekjen Gerindra Klarifikasi Ucapan Prabowo
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran