SuaraBali.id - Polresta Denpasar menetapkan Sukojin (50) sebagai tersangka dalam kasus kebakaran gudang elpiji di Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (9/6/2024) lalu. Sukojin dinilai sebagai pihak yang lalai sehingga menyebabkan kebakaran yang menewaskan 12 orang pekerja itu.
Selain lalai, gudang yang dimiliki tersangka juga tidak memiliki izin sebagai gudang penyimpanan barang bermuatan migas seperti gas elpiji.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo menyampaikan jika kondisi gudang memang tidak layak untuk menjadi gudang elpiji. Dia menjelaskan jika gudang tersebut sudah beroperasi tanpa izin sejak tahun 2021 lalu.
“Lalainya itu karena masalah gudang dan izinnya itu kan memang tidak ada, dan dia sudah tahu. Karena seluruh SOP dan lainnya kan ada ketentuan. Itu bukan layak tempat untuk dijadikan untuk (gudang) gas,” ujarnya saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (15/6/2024).
Baca Juga: Polisi Gerebek Gudang Gas Elpiji Oplosan di Sesetan, Imbas Kebakaran di Jalan Cargo?
Kondisi tersebut diperparah dengan pekerja di gudang tersebut disebut juga tinggal di gudang itu. Sehingga, meski kebakaran terjadi pada pagi hari, namun keterangan saksi menyebutkan karyawan sedang berada di dalam gudang dan pintu gerbang dalam keadaan tertutup. Pada peristiwa tersebut, 18 orang pekerja juga yang menjadi korban luka bakar.
Namun, Laorens belum memastikan alasan pemilik untuk meminta karyawannya tinggal di gudang yang tidak layak tersebut.
“Dari keterangan tersangka dan beberapa pengurus staf mengatakan memang itu (karyawan) tinggalnya di sana. Pekerja ada 18 orang di sana (menjadi korban), yang tinggal di situ,” imbuh Laorens.
Sementara itu, CV Bagus Perkasa yang dimiliki Sukojin disebut memiliki izin sebagai pengecer gas elpiji. Meski begitu, Laorens menerangkan jika pekerja di gudang tersebut harus sampai menggunakan KTP mereka untuk memperoleh gas elpiji 3 kilogram dari pangkalan.
Sedangkan, untuk gas ukuran 5,5 kilogram, 12 kilogram, dan 50 kilogram didapat langsung dari agen resmi Pertamina.
Baca Juga: Pemilik Gudang Gas Elpiji yang Kebakaran di Denpasar Buka Suara : Tidak Benar Pengoplosan
“Kalau pengecer sendiri pasti tidak banyak karena dibatasi pengecer kan harus pakai KTP. Iya mungkin dia menggunakan KTP orang dalam hal ini ada beberapa KTP karyawan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Kisah Sugianto: Pekerja Migran Indonesia Jadi Pahlawan di Korea Selatan!
-
Bakamla Evakuasi 12 ABK Kapal Motor Mutiara Ferindo 2 yang Terbakar di Perairan Banten
-
Apa Itu Visa F-2? Hadiah Sugianto, WNI Jadi Penyelamat saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Bandara Soetta Bantah Isu Kebakaran, Deputi Komunikasi Sebut Ada Pabrik Plastik yang Terbakar
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Dengan Pendanaan BRI, Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Berkembang dan Laris
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI