SuaraBali.id - Salah satu ritual adat di Bali yang penting bagi seseorang adalah Upacara Potong Gigi atau metatah. Upacara ini selalu dilakukan keluarga Hindu di Bali bagi anak-anaknya.
Metatah merupakan ritual keagamaan Hindu Bali yang melambangkan transisi seseorang dari masa kanak-kanak ke dewasa. Upacara ini biasanya dilakukan pada anak perempuan berusia 10-16 tahun dan anak laki-laki berusia 12-18 tahun.
Makna dan Tujuan Upacara metatah sendiri adalah untuk menandai kedewasaan dan tanggung jawab baru, menyucikan tubuh dan pikiran, membuang sifat buruk, melindungi individu dari roh jahat dan pengaruh buruk dan mempersiapkan individu untuk menikah dan berkeluarga.
Tahapan Upacara
Upacara Potong Gigi berlangsung selama beberapa hari dan terdiri dari beberapa tahapan:
* Melasti: Upacara pembersihan di laut atau mata air suci.
* Mabiakalan: Memotong bagian atas enam gigi taring (taring atas dan bawah di rahang kanan dan kiri).
* Makelod: Mengajukan gigi muda yang baru tumbuh pada gigi yang dipotong.
* Mapepegatan: Melakukan penyucian dan doa.
* Metatah: Membaca mantra dan memotong gigi bagian bawah.
* Ngasuh: Memberi makan individu yang menjalani upacara.
* Ngejot: Memberi minum individu tersebut.
Prosesi Upacara
Upacara Potong Gigi dilakukan oleh pedanda (pendeta Hindu) dan dibantu oleh keluarga dan teman-teman. Individu yang menjalani upacara mengenakan pakaian tradisional Bali dan duduk di atas sebuah bangku kayu.
Pedanda menggunakan sebuah alat yang disebut "sanggah" untuk memotong gigi. Proses pemotongan biasanya berlangsung cepat dan tidak menyakitkan. Setelah gigi dipotong, individu tersebut diberikan air suci dan doa untuk memberkati mereka.
Baca Juga: Apa Itu Bhagavad Gita?
Setelah upacara, individu yang menjalani upacara harus mengikuti beberapa aturan dan pantangan, antara lain:
* Menjaga kebersihan diri dan menghindari makanan yang pedas atau panas.
* Berdoa dan bermeditasi secara teratur.
* Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
* Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.
Upacara Potong Gigi memiliki dampak positif pada individu yang menjalaninya, yaitu:
* Meningkatkan kepercayaan diri dan kesadaran diri.
* Meningkatkan rasa tanggung jawab.
* Memperkuat hubungan keluarga dan komunitas.
* Menjaga tradisi dan budaya Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah