SuaraBali.id - Joged Bumbung Bali adalah salah satu warisan budaya tak benda yang diakui Unesco. Tarian ini juga biasanya dipentaskan sebagai hiburan khas di Bali.
Joged Bumbung Bali sendiri adalah tarian tradisional Bali yang ditampilkan di atas panggung bambu (bumbung). Tarian ini menggabungkan unsur-unsur tari legong, tari jauk, dan tari topeng.
Joged Bumbung Bali diperkirakan berasal dari abad ke-19 di Kerajaan Mengwi. Awalnya, tarian ini ditampilkan sebagai hiburan bagi raja dan bangsawan. Seiring waktu, tarian ini menjadi populer di kalangan masyarakat Bali.
Joged Bumbung Mempunyai Ciri khas yaitu :
Baca Juga: Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji di Denpasar Ada 18 Orang Alami Luka Bakar Serius
* Panggung Bambu: Tarian ini ditampilkan di atas panggung bambu yang tingginya sekitar 3-4 meter.
* Gerakan Dinamis: Tarian ini ditandai dengan gerakan yang dinamis dan cepat, dengan gerakan tangan dan kaki yang rumit.
* Kostum: Penari mengenakan kostum yang rumit dan berwarna-warni, yang terdiri dari kain batik, perhiasan emas, dan mahkota.
* Musik: Joged Bumbung Bali diiringi oleh gong, kendang, dan suling.
* Tema: Tarian ini biasanya menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari, seperti persaingan, cinta, dan kecemburuan.
Ada beberapa jenis Joged Bumbung Bali, di antaranya:
* Joged Bumbung Jembrana: Berasal dari Kabupaten Jembrana, tarian ini ditandai dengan gerakan yang lebih energik dan penggunaan lagu yang berirama cepat.
* Joged Bumbung Badung: Berasal dari Kabupaten Badung, tarian ini lebih anggun dan halus, dengan gerakan yang lebih lambat dan penggunaan lagu yang lebih mendayu-dayu.
Joged Bumbung Bali memiliki beberapa fungsi, di antaranya untuk hiburan, upacara keagamaan dan adat dan sebagai atraksi pariwisata populer di Bali.
Saat ini joged Bumbung Bali telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2015. Upaya pelestarian terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Bali melalui pengajaran tarian ini di sekolah-sekolah dan komunitas.
Baca Juga: Tetap Menolak MXGP, Pj. Gubernur NTB Merasa Lebih Banyak Orang yang Rugi
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Mengenal Piramida Budaya Perkosaan, Dari Lelucon Bisa Berujung Pelecehan
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan
-
Masyarakat di Pesisir Lombok Diminta Mewaspadai Gelombang 2 Meter Dan Banjir Rob
-
Karyawan Toko di Mall Bali Galeria Curi HP Seharga Rp 13 Juta Dijual Online Seharga Rp 7,9 Juta
-
Kunjungi Bayi Gibran di Pengungsian Gunung Lewotobi Wapres Beri Pesan Khusus