SuaraBali.id - Ogoh-ogoh merupakan salah satu kesenian di Bali yang sudah terkenal. Banyak orang ingin menyaksikan parade ogoh-ogoh di Bali seperti halnya wisatawan.
Ogoh-ogoh sendiri adalah patung raksasa yang dibuat dari kertas dan bambu yang diarak dalam pawai pada malam Nyepi di Bali. Patung ini menggambarkan sosok yang menakutkan dan jahat, mewakili kejahatan dan energi negatif.
Tujuan dari Ogoh-ogoh adalah untuk mengusir dan menyingkirkan roh-roh jahat dan energi negatif dari desa menjelang perayaan Nyepi. Dipercaya bahwa dengan membakar Ogoh-ogoh, semua kejahatan dan kesialan akan ikut terbakar.
Adapun tradisi pembuatan Ogoh-ogoh sudah ada sejak berabad-abad lalu. Biasanya, setiap desa atau banjar (kelompok masyarakat adat) akan membuat satu atau lebih Ogoh-ogoh. Pembuatannya dilakukan secara gotong royong.
Baca Juga: Tetap Menolak MXGP, Pj. Gubernur NTB Merasa Lebih Banyak Orang yang Rugi
Pada sore hari Nyepi, Ogoh-ogoh diarak keliling desa dengan diiringi musik gamelan dan nyanyian. Pawai ini dikenal sebagai "Ngrupuk". Saat malam tiba, Ogoh-ogoh dibawa ke persimpangan jalan atau tanah lapang untuk dibakar.
Pembakaran Ogoh-ogoh melambangkan proses penyucian dan pembaruan. Api dipercaya akan membakar semua kejahatan dan energi negatif, sehingga desa akan bersih dan suci saat Nyepi tiba.
Ogoh-ogoh memiliki berbagai simbolisme, antara lain:
* Monster atau iblis yang mewakili kejahatan dan energi negatif
* Pengusiran roh-roh jahat dan kesialan dari desa
* Pembaruan spiritual dan penyucian menjelang Nyepi
* Kreativitas dan gotong royong masyarakat Bali
Ogoh-ogoh juga memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang berwujud binatang mitos, seperti naga atau raksasa, ada pula yang berwujud tokoh fiksi atau karakter dari cerita rakyat.
Baca Juga: Mobil Kembali Parkir Sembarangan di Ubud, Pengayah Sampai Angkat ke Trotoar
Kerumitan desain dan detailnya pun bervariasi, tergantung pada kreasi dan kemampuan pengrajin.
Saat ini ogoh-ogoh Bali telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2015. Hal ini menjadi bukti pentingnya tradisi budaya ini bagi masyarakat Bali.
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari