SuaraBali.id - Sekelompok massa melakukan aksi demonstrasi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Bali, Rabu (1/5/2024). Massa yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Bali yang terdiri dari serikat buruh, mahasiswa, serta lembaga bantuan hukum.
Aksi tersebut berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 WITA yang diikuti sekitar 300 massa. Mereka membawa atribut bendera serta sejumlah poster berukuran kecil.
Selain itu, nampak juga sebuah spanduk berukuran cukup besar yang bertuliskan “HIDUP KELAS BURUH! LAWAN SEGALA TINDAKAN ANTI-KERAKYATAN!!!” yang dibentangkan oleh massa aksi.
Koordinator Lapangan Aksi Mayday ini, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana menjelaskan aksi ini bertajuk utama “Pariwisata berkelanjutan, pekerjaan berkelanjutan”. Dirinya menyebut fokus utama dalam aksi ini adalah untuk menuntut dihapuskannya sistem pekerja kontrak bagi buruh di Bali.
Baca Juga: Mayat Mahasiswa di Gianyar Ditemukan Membusuk Oleh Orangtuanya Sendiri
Dengan tuntutan itu juga mereka meminta agar Undang-undang nomor 6 tahun 2023 tentang cipta kerja diganti. Pasalnya, peraturan tersebut membolehkan perusahaan untuk mencari pekerja dengan sistem kontrak hingga 5 tahun.
“Pasti lah (merugikan), pekerja kontrak kan rentan PHK. Mereka bisa diputus setiap saat. Makanya itu yang membuat pekerjanya tidak tenang. Karena dia harus memikirkan diperpanjang atau tidak,” tuturnya saat ditemui di lokasi aksi.
Rai menjelaskan jika saat pandemi Covid-19, nasib pekerja tetap di Bali banyak yang akhirnya diubah menjadi pekerja kontrak secara sepihak.
Sehingga, para pekerja kontrak tersebut kerap waswas jika sewaktu-waktu dirumahkan atau bahkan terkena PHK perusahaan.
Rai menyebut hal itu menimpa puluhan ribu pekerja sektor pariwisata meliputi hotel, restoran, spa, dan sektor penunjang pariwisata lainnya.
Baca Juga: Harga Rumah di Bali Makin Melejit, Harga di Bawah Rp 900 Juta Semakin Sulit
Pasca pandemi Covid-19, pariwisata Bali sudah kembali meningkat. Namun, Rai menilai nasib pekerja pariwisatanya masih sama seperti saat era pandemi.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari