SuaraBali.id - Menganyam, adalah salah satu kerajinan seni yang mungkin sudah mulai ditinggalkan. Terbukti dari banyaknya anak-anak zaman sekarang yang tidak paham bahkan tidak bisa melakukannya.
Namun, tak sedikit juga sekolah-sekolah yang masih mempertahankan seni anyaman tersebut dengan tetap mempaktikannya.
Seperti salah satu sekolah di Bali ini, siswa-siswanya sangat mahir dalam menganyam, sehingga bisa menghasilkan karya yang luar biasa dari kedua tangannya.
Dalam sebuah video yang diabadikan oleh ayunidex memperlihatkan para siswa tengah menganyam sebuah kerajinan.
Baca Juga: Kapal Yacht Norwegia Kehabisan Bahan Bakar Terombang-ambing di Perairan Selat Badung
Mereka terlihat sedang menganyam keben di dalam kelas. Salutnya lagi, tak dikerjakan secara kelompok, mereka menganyam keben secara individual.
Sehingga terlihat setiap anak sibuk menganyam kebennya masing-masing. Ada yang hanya polosan berwarna coklat, namun ada pula yang memberikan warna hitam, merah hingga biru.
Meski sedikit rumit, namun tangan-tangan mereka terlihat sangat lihai, bak sudah terbiasa dengan pekerjaan tersebut.
Mereka menganyam satu per satu bambu tersebut hingga menjadi sebuah keben yang cantik.
Bukan hanya siswa perempuannya saja yang terlihat lihai, laki-laki pun juga terlihat sangat mudah menganyam keben tersebut.
Baca Juga: Dua Produser Reality Show Korea Dideportasi dari Bali, Langgar Izin Syuting
Setelah selesai menganyam, mereka merapikannya dengan lem dan diberi bambu yang tebal sehingga bisa ditutup dengan rapi.
Melansir dari laman Disperindag Karangasem, Keben atau Sok Kasi merupakan perlengkapan upacara umat Hindu Bali.
Tak heran jika kalian sering menjumpai Keben di tempat-tempat persembahyangan seperti Pura.
Keben ini digunakan sebagai wadah buah untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
-
Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
-
Turnamen Taekwondo KASAL Cup Digelar di Bali, Ribuan Atlet Ikut Berpartisipasi
-
Instruksi Prabowo ke Kepala Daerah: Tidak Perlu Pikirkan MBG, Lebih Baik Perbaiki 330 Ribu Sekolah
-
Tio Pakusadewo Cerita Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1: Dia Guru Ngaji Saya
-
Prabowo Tegaskan Efisiensi Tak Berimbas ke Sektor Pendidikan dan Pemotongan Gaji ASN
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes