SuaraBali.id - Momentum lebaran membuat Bali didatangi wisatawan dari penjuru Indonesia. Mereka datang membelanjakan uangnya untuk berwisata dan membeli oleh-oleh.
Tak hanya makanan, oleh-oleh yang dibeli bisa juga pakaian dan aksesoris khas Bali. Tak heran, omset toko oleh-oleh khas Bali meningkat tiap momen libur panjang.
Junior CEO Pabrik Kata-kata Joger Armand Setiawan mengakui bahwa pembelian dan kunjungan wisatawan domestik meningkat selama momentum Lebaran 2024.
Rata-rata pengunjung dapat mengeluarkan uang setidaknya Rp1 jutaan setiap kali berbelanja, dan sejak Minggu (7/4/2024) lalu kunjungan mereka meningkat, dari hari-hari sebelumnya 300 pengunjung menjadi 1.300 orang per hari.
Baca Juga: Empat Bulan Pulang dari RSJ, Pria di Karangasem Takuti Warga Dengan Senapan Angin
“Dua hari lalu meningkat jadi 3.442 pengunjung, malah saya dapat informasi setelah ini ada lonjakan lagi dalam rombongan, kalau sekarang rata-rata keluarga,” jelasnya.
Menurut prediksinya, lonjakan masih akan berlangsung hingga Selasa (16/4) karena lokasi mereka berdekatan dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Hal ini menguntungkan mereka, karena banyak pembeli yang datang sebelum terbang ke daerah asal.
Lebih dari 90 persen pembeli di pusat oleh-oleh tersebut adalah wisatawan domestik, sejak 1981 tempat itu terkenal dengan produk yang menjual kata-kata unik sehingga saat momentum ini mereka bisa menjual 4.000 buah baju sehari.
“Kalau kami kan dikenal produk kata-katanya ya, jadi kaos atau pakaian-pakaian it tertinggi, Lebaran ini bisa 4.000-6.000 buah habis dari jam 10.00-18.00 Wita, hari normal 1.000 buah,” ujarnya.
Baca Juga: Bule Perempuan Ngaku Ditipu Money Changer di Sanur, Usahanya Mendadak Tutup
Jika melihat data tahun sebelumnya, puncak kedatangan pembeli terjadi pada h+3 Lebaran dengan 5.000 pembeli sehingga diprediksi pembeli juga akan melonjak pada hari ini dan besok.
Di sisi lain, pemilik Krisna Oleh-oleh Bali Ajik Krisna juga mengatakan pembeli mereka mulai meningkat sejak Lebaran hari kedua, sehingga mereka fokus pada ketersediaan produk.
“Kami sudah cek semua toko kesiapan stok barang termasuk pabrik kue karena kebutuhan paling tinggi produk pie susu makanya produksinya makin bertambah, dari 10.000 kotak menjadi 20.000 kotak per hari,” ujarnya.
Ajik Krisna memprediksi kepadatan kunjungan wisatawan domestik di pusat oleh-oleh akan berlangsung hingga akhir masa cuti bersama, dan puncaknya dapat mencapai 10.000 pembeli sehari. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Tak Pakai Baju Nyelonong ke Rumah Warga, Pria Australia di Bali Diduga Mabuk Mushroom
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
Pilihan
-
Begini Tampang Sedih Pemain Arab Saudi usai Dipecundangi Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Ungguli Arab Saudi, Ini 5 Fakta Gol Marselino Ferdinan
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
Terkini
-
Sasar Anak Muda, Pabrik Narkoba di Ungasan Pasarkan Narkoba ke Kafe Dalam Bentuk Vape
-
Pabrik Narkoba di Tengah Pemukiman Warga Bali Terbongkar, Barang Bukti Senilai Rp1,5 Triliun
-
Garuda Indonesia Terbang Perdana Denpasar-Balikpapan, Permudah Koneksi Pintu Masuk IKN
-
Pengungsi Gunung Lewotobi Menangis Saat Andre Hehanusa Nyanyi Hidup Adalah Kesempatan
-
Kematian Tinggi, Ibu Hamil di Lombok Tengah Kini Tak Diperbolehkan Melahirkan di Polindes