SuaraBali.id - Berbicara soal tradisi Mepandes, pasti yang ada dibenak kalian adalah ritual upacara adat potong gigi. Iya, bagi umat Hindu di Bali, tradisi yang satu ini wajib untuk dilakukan alias tidak boleh dilewatkan.
Mepandes adalah salah satu tradisi potong gigi atau metatah yang wajib dilakukan Ketika anak sudah beranjak dewasa.
Upacara ini dapat diartikan sebagai bentuk pembayaran utang orang tua terhadap anak-anaknya.
Upacara potong gigi dalam Bahasa Bali sering juga disebut mepandes, mesangih atau metatah. Metatah berasal dari kata tatah yang artinya dalam Bahasa Bali ‘pahat’.
Baca Juga: Resep Plecing Ayam Bumbu Bali, Begini Cara Membuatnya
Lantas mengapa ritual ini harus dilakukan saat anak beranjak dewasa?
Pasalnya, menurut kepercayaan Masyarakat Hindu Bali, pada masa remaja inilah menjadi sarana dalam pembentukan kepribadian anak.
Hal ini sebagai kelanjutan pembentukan di masa bayi dalam kandungan. Adanya ritual ini diharapkan agar lahirnya anak yang Suputra (anak baik).
Oleh karena itu, sifat-sifat keraksasaan tersebut perlu dinetralisir dan dikendalikan agar nantinya diharapkan dapat berubah menjadi sifat-sifat kebaikan.
Potong gigi dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang atas. Proses tersebut harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga: Hidden Canyon Beji Guwang, Wisata Sungai Asyik di Bali
Setelah gigi dikikir, mereka akan dipersilahkan untuk mencicipi enam rasa, dari pahit dan asam, pedas, sepat, asin dan manis.
Setiap rasa tersebut memiliki makna, mulai dari pahit dan asam sebagai simbol tabah menghadapi kehidupan yang keras.
Pedas sebagai simbol kemarahan, senantiasa sabar jika mengalami hal yang menimbulkan emosi. Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada peraturan serta norma-norma yang berlaku.
Kemudian rasa asin menandakan kebijaksanaan dan rasa manis sebagai penanda kehidupan yang Bahagia.
Sementara itu melansir dari laman resmi kemenkeu, Upacara potong gigi ini memiliki makna sebagai berikut:
1. Pergantian perilaku untuk menjadi manusia sejati yang dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu
2. Memenuhi kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang sejati
3. Untuk dapat bertemu Kembali kelak di surga antara anak dengan orang tuanya setelah sama-sama meninggal
Upacara potong gigi di Bali ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Upacara Ngaben, pernikahan dan Ngeresi.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Ketika Algoritma Internet Jadi Orang Tua Anak
-
10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
Terkini
-
Ritual Undang Leak di Jembatan Tukad Bangkung Jadi Sorotan, Live Sambil Bawa Kain Rajah
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak