SuaraBali.id - Kantor Perwakilan (Kanwil) Bank Indonesia Provinsi Bali telah melaksanakan Survei Database Profil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Potensial Dibiayai (BISAID) untuk periode April sampai dengan Agustus 2023. Survei itu dalam rangka mendorong intermediasi perbankan.
Survei ini dilakukan kepada 50 responden usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Bali yang berpotensi memperoleh pembiayaan dan memerlukan edukasi dari lembaga keuangan formal, khususnya perbankan.
Survei dilakukan dalam rangka mendorong intermediasi perbankan kepada sektor riil dan UMKM, melalui penyediaan informasi data profil UMKM yang membutuhkan kredit/pembiayaan dalam rangka pengembangan usahanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, Bank Indonesia senantiasa mendukung pengembangan UMKM. Salah satunya melalui peningkatan literasi keuangan terutama akses pembiayaan.
Lebih lanjut, ia menuturkan, terdapat beberapa tantangan bagi UMKM. Khususnya untuk mengakses pembiayaan dari lembaga formal.
Mulai dari Information gap antara lembaga keuangan dengan UMKM, Keterbatasan informasi data UMKM potensial yang valid dan akurat yang dapat diakses oleh lembaga keuangan dan Ketersediaan laporan keuangan UMKM yang belum memadai.
“Database UMKM yang potensial untuk dibiayai diharapkan dapat mengurangi asymmetric information antara lembaga keuangan dengan UMKM," jelasnya, disadur dari BeritaBali.com--Jaringan Suara.com, Minggu (17/12/2023).
Ia menambahkan, hasil survei ini dapat dimanfaatkan oleh perbankan untuk mencari UMKM potensial yang dapat dibantu pembiayaannya dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas produk.
Data profil UMKM disajikan meliputi informasi pemilik, kegiatan usaha, tingkat persaingan usaha, total aset, rata-rata penjualan, proyeksi pertumbuhan, kebutuhan pembiayaan, taksiran aset untuk jaminan kredit serta jumlah dokumen persyaratan kredit.
Baca Juga: 60 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Bali, Mayoritas Bergejala Ringan
"Dengan tersedianya data profil UMKM tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak terutama bagi UMKM dalam rangka mempercepat akses pembiayaan dari perbankan," ucapnya.
Untuk diketahui, sebaran responden survei 50 UMKM meliputi 1 UMKM dari Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, 6 UMKM Industri Pengolahan; 14 UMKM Perdagangan Besar dan Eceran; 14 UMKM Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum; 14 UMKM aktivitas jasa lainnya, serta 1 UMKM Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya. Ke depan, Bank Indonesia akan melengkapi database UMKM yang tersebar di Bali sebagai upaya untuk terus mendukung UMKM Bali agar naik kelas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah