SuaraBali.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali mulai mempertegas protokol tetap (protap) penerima vaksin anti rabies (VAR) kepada masyarakat. Hal ini karena ketersediaan VAR sempat menipis di Pulau Dewata.
Namun kini Dinkes Bali sudah kedatangan 31.000 vial dari Kementerian Kesehatan. Namun demikian protap penerima vaksin tersebut akan dipertegas.
“Kalau di desa kan ada tisira, yang penting begitu tergigit anjing lapor, tetap nanti akan disarankan untuk dibersihkan dulu, lalu untuk pemberian VAR ikuti protap sekarang,” kata Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Jumat (24/11/2023).
Menurutnya sejak 2023 telah disamaratakan, seluruh masyarakat yang digigit anjing atau hewan penular rabies (hpr) untuk mendapat suntikan vaksin.
Akan tetapi karena masyarakat panik, maka permintaan yang tinggi sehingga awal November ini fasilitas kesehatan kehabisan stok vaksin.
“Vaksinasi anjing saat itu kan rendah, jadi rata-rata dari 10 orang yang digigit bisa sembilan yang positif rabies, makanya kita genjot ya sudah kalau digigt anjing kita VAR saja karena kemungkinan positif. Nah sekarang vaksinasi anjing sudah di atas 80 persen masih bisa kita selektif tapi tetap lapor datangi faskes,” ujarnya.
Ketentuannya adalah bagi masyarakat yang digigit anjing atau hewan penular rabies (HPR) lain harap membersihkan bekas gigitan dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, kemudian segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Nantinya akan ada petugas yang mengidentifikasi, umumnya jika anjing yang menggigit diketahui identitas pemiliknya dan sudah menerima vaksin rabies hewan maka tidak perlu mendapat VAR, dengan catatan tetap dipantau beberapa hari ke depan.
Bila anjing tersebut anjing liar maka dipastikan petugas akan memberikan VAR kepada pasien dengan dua kali suntikan pada hari tersebut, dan dilanjutkan secara berkala.
Baca Juga: Polresta Denpasar Sebut Tak Temukan Tanda Kekerasan di Kasus Tewasnya Mahasiswa Medan
“Yang menentukan itu protap di kesehatan, artinya teman-teman di puskesmas sudah paham betul kapan harus di VAR, sebenarnya dari dulu sudah ada harus dimonitor,” kata Anom.
Pejabat Pemprov Bali itu menyebut selain karena tingginya rabies akibat hewan yang belum mendapat vaksin, ada kecenderungan peningkatan jumlah gigitan pada bulan Juni hingga September 2023, paling tinggi pada Juli dengan 11.840 gigitan.
Dengan itu tercatat hingga 23 November kemarin sebanyak 62.672 kasus gigitan terjadi sepanjang 2023, dengan pemberian VAR I sebanyak 45.504 kasus, VAR II sebanyak 24.397 kasus dan VAR II sebanyak 10.584 kasus.
Dinkes Bali menyebut selain 31.000 vial VAR yang baru masuk, Kemenkes masih akan melanjutkan distribusinya hingga total 103.800 vial untuk Bali. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali