SuaraBali.id - Melik adalah salah satu fenomena kepercayaan pada umat Hindu di Bali. Pernah mendengar sebelumnya soal Melik?
Di masyarakat Bali, Melik ini adalah suatu peristiwa supranatural yang bisa menimbulkan korban dan meninggalnya tidak bisa dipikirkan secara logis.
Memang sedikit terdengar menyeramkan, namun fenomena ini sudah diyakini masyarakat Hindu di Bali sejak lama.
Mereka percaya, jika orang yang mengalami Melik ini bisa kehilangan nyawanya di hari-hari keramat di Bali, contohnya seperti pada Kanjeng Kliwon atau Tumpek Wayang.
Konon dipercaya, jika orang-orang melik ini bisa melihat dan merasakan kehadiran makhluk-makhluk gaib atau tak kasat mata.
Mereka adalah orang-orang istimewa, orang-orang pilihan yang dapat berinteraksi dengan dua alam, yaitu alam Niskala dan Skala dalam ajaran Agama Hindu Bali.
Banyak yang mengaitkan pula bahwa orang-orang melik ini adalah orang yang kurang beruntung lantaran hidupnya bak terkena sebuah musibah.
Untuk menghindari adanya musibah yang mendatangi orang-orang melik ini, akhirnya dalam ajaran Agama Hindu percaya adanya pebayuhan.
Dalam sebuah tayangan di Youtube kabarbalihits, Sulinggih, Ida Shri Bhagawan Nabe Mas Dalem Segara menyebut bahwa susah menilai orang terlahir melik. Dijabarkan adanya beberapa istilah melik, seperti Melik Adnyana, Melik Abimata, Melik Ceciren, Melik Apit Wangke, Melik Apit Telaga, Melik Apit Pancoran, dan lainnya.
Baca Juga: Memahami Konsep Karmaphala di Agama Hindu
“Sebaiknya melik diruwat atau dipebayuhin melik, agar tidak ada terjadi masalah dalam keadaan tersebut. Contohnya ada yang sering kecelakaan, sakit-sakitan, atau boros dan lain hal. Jadi setiap melik dan kategorinya itu ada ciri-cirinya,” ujarnya.
Pada dasarnya Melik merupakan sebuah tanda lahir, namun ketika sudah dilakukan pebayuhan atau diruwat, niscaya akan membawa kebaikan.
Sementara itu jika tidak ditebus dengan ruwatan, dipercaya bisa jadi akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Sampai saat ini, banyak orang khususnya umat Hindu yang telah melakukan prosesi pebayuhan nebus melik. Namun hal ini kembali pada keyakinan masing-masing.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran