Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 November 2023 | 12:53 WIB
Proses evakuasi petani di Kabupaten TTS yang tewas setelah diterkam buaya. [Digtara.com]

Ia memperkirakan korban ke pantai pada Kamis petang dan diterkam buaya serta sempat melakukan perlawanan. Pantai tersebut sempat disusuri warga untuk mencari keberadaan buaya tersebut namun buaya tersebut diperkirakan sudah kembali ke perairan yang dalam.

Kasus ini kemudian dilaporkan Fance Nabunome ke Polsek Kualin. Kapolsek Kualin, Ipda Faizal Alang bersama anggota langsung turun ke TKP untuk memastikan kejadian tersebut.

Saat tiba di di lokasi, sudah banyak warga yang berkumpul di tepi pantai dan membenarkan kejadian buaya menerkam seseorang.

Kapolsek Kualin menyebutkan kalau korban datang sendiran ke pantai Oetune pada Rabu petang sekitar pukul 16.00 wita untuk menjala/memukat ikan di sekitar pantai Oetune.

Baca Juga: Puluhan Atlet Taekwondo Asal TTS Masuk RS Gara-gara Keracunan Ikan Tongkol

Selang setengah jam, Darman Bantaika, anak korban ikut ke pantai Oetune untuk menjala ikan.

Di Pantai Oetune, Darman bertemu korban dan menanyakan hasil tangkapan.

"Saat itu korban menjawab baru dapat dua ekor ikan," ujar Kapolsek, Kamis (16/11/2023) malam sebagaimana dilaporkan digtara.com – jaringan suarabali.id.

Darman dan korban kemudian sibuk masing-masing untuk menjala ikan di pinggir Pantai hingga waktu mulai gelap sekitar pukul 21.00 wita, Darman menemukan senter korban tergelatak di pinggir pantai.

Saat senter diambil untuk mencari keberadaan korban namun korban sudah tidak kelihatan. Tiba-tiba Darman menyenter hanya melihat cahaya bola mata dari seekor buaya.

Baca Juga: Takut Disuntik VAR, Warga TTS Meninggal Setelah Digigit Anjing

Darman memanggil nama korban, tetapi tidak ada jawaban.

Load More