SuaraBali.id - Kasus pembuangan bayi yang ditemukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST Kertalangu, Jalan Bypass IB Mantra, Denpasar Timur, pada Rabu 8 November 2023 hingga kini masih diselidiki.
Pelaku pembuang bayi malang tersebut belum ditemukan. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari CCTV pun pelaku tak terekam.
Kuat diduga bahwa bayi tersebut diangkut oleh truk sampah dari lokasi lain ke TPST Kesiman.
Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nyoman Darsana yang dikonfirmasi awak media terkait penanganan kasus tersebut membenarkan pihaknya sudah mengecek rekaman CCTV yang terpasang di seputaran TPST.
Baca Juga: 14 Siswi SMP di Karangasem Kesurupan Saat Upacara Hari Pahlawan
Namun, dari hasil rekaman tersebut tidak melihat adanya sosok pelaku hilir mudik di TKP.
"Dari pengecekan CCTV tidak melihat sosok pelaku membawa bungkusan (berisi bayi, red)," ungkapnya, pada Kamis 9 November 2023.
Penjagaan di TPST Kertalangu disebut sangat ketat. Tak ada yang bisa keluar masuk selain karyawan pemilah sampah.
Sehingga diduga bayi malang terbungkus plastic kresek itu tak langsung dibuang di TPST Kertalangu, tapi dibuang pelaku dari luar TPST. Bungkusan bayi tersebut lantas diangkut dengan truk sampah.
Guna mengerucutkan penyelidikan, pihaknya masih mendata kendaraan roda tiga dan truk sampah yang masuk (ke TPST) selama periode waktu bayi ditemukan.
Baca Juga: Status Darurat Bencana Kebakaran di TPA Suwung Diturunkan
"Masih dilakukan penyelidikan," bebernya.
Sesosok bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kertalangu, Jalan Bypass IB Mantra, Denpasar Timur pada Rabu 8 November 2023. Bayi itu ditemukan masih hidup namun dalam kondisi lemas terbungkus plastik kresek.
Hal ini pertama kali diketahui oleh pegawai TPST bernama Ni Kadek Suryantini (43). Saksi bekerja memilah sampah di mesin pemilah MST (Manual Sorting table), dia melihat tas kresek besar warna merah sekitar pukul 11.20 wita.
Lalu, saksi membuka tas kresek tersebut dan di dalamnya terdapat celana panjang kain warna hitam.
Kain tersebut pun hendak dibuang, tapi Suryantini merasa ternyata bobotnya berat. Sehingga dia membuka isinya karena penasaran. Alangkah terkejutnya wanita itu karena di dalam kain terdapat bayi yang lengkap dengan ari-arinya. Bayi itu masih hidup dan sempat menangis, namun dalam kondisi lemas.
Namun sebelum ditangani tim medis RS Darma Yadnya, Denpasar, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia. Jasad bayi malang itu dievakuasi ke kamar jenasah RS Wangaya menggunakan ambulans RS Dharma Yadnya.
Berita Terkait
-
Mahalini Melahirkan, Nama Panjang Bayi Perempuannya Jadi Sorotan
-
Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
-
Turnamen Taekwondo KASAL Cup Digelar di Bali, Ribuan Atlet Ikut Berpartisipasi
-
Tio Pakusadewo Cerita Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1: Dia Guru Ngaji Saya
-
Sampoerna dan Waste4Change Daur Ulang Hampir 3 Ton Sampah pada 2024
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes