Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 09 November 2023 | 16:00 WIB
Gunung Ine Lika [Wikipedia]

SuaraBali.id - Ada bau gas menyengat di sekitar kaki Gunung Ine Lika Kabupaten Ngada membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara meminta warga di sejumlah desa waspada.

Adapun gunung ini disebut sering mengeluarkan gas sehingga warga di sekitarnya diimbau untuk melapor.

“Warga yang berada di kaki gunung itu selalu kami imbau untuk melaporkan kepada kami jika mencium bau gas,” kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara Zakarias DG Raja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (8/11/2023).

Soal imabauan ini disampaikan Zakarias saat menjadi pemateri dalam bimbingan teknis (bimtek) serta lokakarya bertema "Jurnalis Tangguh Bencana" yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) yang berlangsung mulai Selasa (7/11) hingga Kamis (9/11).

Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan informasi dari warga bahwa ada seekor sapi yang mati ketika mencari makan di sekitar gunung tersebut saat bau gas menyengat di daerah itu.

Zakarias mengatakan bahwa Gunung Ine Lika berbeda dengan gunung pada umumnya, karena sangat kompleks jika dibandingkan dengan 24 gunung berapi lainnya di wilayah NTT.

Keberadaan penyebaran gas yang berasal dari gunung tersebut bisa saja membunuh makhluk hidup, sehingga warga diminta agar selalu waspada.

“Yang bahaya kalau saat gunung mengeluarkan bau gas, kawasan sekitar berkabut. Tentunya gas akan tertahan di daerah itu dan tidak menyebar hingga ke udara, dan jika demikian maka akan berbahaya bagi warga sekitar,” ujar dia.

Saat ini gunung tersebut dalam status Waspada atau Level II sejak Oktober 2023 lalu, setelah selama beberapa waktu lalu berada pada Level I atau Normal. (ANTARA)

Load More