Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 11:03 WIB
Kurma Asih Sea Turtle Conservation and Education Center, Jembrana, Bali. [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

“Misi kami belum selesai. Meski Kurma Asih sudah diakui dunia sebagai salah satu yayasan konservasi alam dan lingkungan, bukan berarti tidak ada kendala dan kekurangannya. Biaya operasional cukup besar. Bagaimana kami harus secara rutin berpatroli membersihkan pantai dari sampah plastik, mencari ‘bapak angkat’ untuk membantu ‘mengadopsi’ sarang-sarang penyu agar telurnya bisa menetas dengan baik. Patroli di Pantai Perancak sepanjang 30 Km membutuhkan solar yang tak sedikit, apalagi jika ada kerusakan mesin pada kapal. Semua membutuhkan biaya tak sedikit,” jelas Anom.

Load More