SuaraBali.id - Proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi dipastikan akan dilanjutkan kembali setelah sempat mangkrak hingga sekarang. Jalan tol sepanjang 96 kilometer ini disebut mangkrak sejak April 2023 lalu padahal sudah groundbreaking sejak September 2022 lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan jika pihaknya akan mencari ulang investor baru untuk Proyek Strategis Negara (PSN) itu. Basuki menyebut jika investor baru akan diseleksi dalam sistem tender.
Sebab, investor sebelumnya disebut sudah gagal karena masalah pendanaan.
“BPJT bertemu dengan beberapa desa menjelaskan progresnya di sana. Kami akan tenderkan karena yang kemarin pemarkarsa itu fail, gagal untuk mendapatkan pendanaan,” ujar Basuki saat ditemui di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (12/10/2023).
Dengan disusunnya tahapan tersebut, Basuki menargetkan agar tahap tender sudah bisa dilakukan pada Bulan November 2023 ini.
“Jadi sesuai dengan aturan ya kami batalin dan mudah-mudahan akhir bulan ini atau bulan depan sudah bisa tender. November ini sudah bisa tender,” imbuhnya.
Tahapan lelang ini baru tahap untuk menemukan investor baru dalam proyek besar yang diperkirakan menelan dana Rp24 triliun itu. Setelah mendapat investor, baru tahapan lelang untuk kontraktor baru dapat dilakukan.
“Ini tendernya bukan tender kontraktor tapi tender BUJT-nya (Badan Usaha Jalan Tol), tender untuk investornya. Kalau sudah ada investornya baru dia yang akan mencari kontraktornya,” tuturnya.
Meski mangkrak sejak beberapa bulan lalu, proyek itu dipastikan kembali berjalan pada tahun 2024 nanti.
Baca Juga: Peringatan Bom Bali I 12 Oktober, Momen Untuk Mengingat Pentingnya Perdamaian
Basuki juga menyebut sudah mendapat banyak investor yang berminat untuk mengikuti tender proyek tersebut.
Namun, dirinya masih enggan membeberkan pihak dari mana yang berminat mendanai proyek tersebut.
“Ini kita teruskan pasti bisa, kalau dari market sounding-nya akan ada banyak yang ikut tender,” pungkasnya.
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi itu masih tertahan pada tahapan pembebasan lahan sebelum akhirnya mangkrak. Pertemuan antara BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) BPJT dan pihak desa setempat sudah diselenggarakan untuk mencari solusi mangkraknya proyek tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah