Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 25 September 2023 | 17:32 WIB
ILUSTRASI _ Ubud Monkey Forest (Instagram/niteshkurup)

SuaraBali.id - Otoritas kesehatan New South Wales Australia mengimbau warganya soal rabies akibat monyet termasuk di Bali.

Imbauan dari NSW Health ini pun diketahui oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun

Ia menyebut imbauan Australia soal antisipasi agar warganya tidak terpapar rabies dari cakaran atau gigitan monyet adalah hal yang wajar.

“Sama seperti kita yang memberitahu masyarakat jika pergi ke luar negeri tetap waspada hati-hati. Kan sah-sah saja dia mengingatkan keluarganya,” kata Tjok Pemayun, Senin (25/92023).

Baca Juga: Perempuan Bali Ini Ubah Sampah Mangrove Jadi Sandal Hingga Tas Hingga Capai Rp 1 Juta

Namun menurutnya berdasarkan hasil koordinasi, saat ini tak ada indikasi terdapat monyet rabies atau bahkan kasus wisatawan mancanegara digigit monyet saat berwisata.

Ia pun berharap keberadaan monyet di objek wisata terutama pura tidak menjadi gangguan bagi wisatawan mancanegara.

“Saya sudah berkoordinasi terkait hal itu, mungkin dia (NSW Health) harapannya biar lebih waspada lagi wisatawan, tapi yang jelas saya sudah koordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan kepala dinas pertanian sampai saat ini memang belum ada indikasi kera rabies yang menggigit wisatawan,” ujarnya.

Sebelumnya, peringatan dari otoritas kesehatan Australia itu ditunjukkan bagi wisatawan dari negara tersebut yang hendak melakukan perjalanan terutama ke Bali.

Mereka diminta berhati-hati pada monyet liar yang berkeliaran di Bali, karena bisa digigit dan dicakar dan berpotensi menyebabkan rabies yang mengancam keselamatan jiwa.

Baca Juga: 4 Lokasi Store Uniqlo di Bali, Lengkap Beserta Alamatnya

Namun menurut Cok Pemayun, imbauan ini wajar namun Bali sendiri telah membekali objek wisata dengan aturan yang ketat sehingga mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Kondisi ini juga  tidak mengurangi minat turis Australia untuk mengunjungi Pulau Dewata, karena sejauh ini jumlahnya masih tertinggi.

“Tidak (mempengaruhi kunjungan) sih, itu kan mereka hanya mengingatkan agar warganya saat berwisata harus waspada, sama seperti kita menuju ke Taman Safari, walaupun sudah ada kerangkeng kita harus tetap waspada tidak boleh keluar dari mobil, tangannya jangan keluar, jangan kasih makanan, tetap diingatkan dan tetap ke sana,” tuturnya. (ANTARA)

Load More