SuaraBali.id - Gempa bumi yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 04.00 wita membuat sebagian besar warga di beberapa kabupaten dan kota di NTB panik. Namun bencana alam tersebut sejauh ini tidak menyebabkan kerusakan fasilitas publik ataupun rumah warga.
Kepanikan yang dialami sebagian masyarakat pada saat gempa tadi pagi. Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Lombok Utara, I Nyoman Jualiada gempa tadi dihadapi biasa saja oleh masyarakat di Lombok Utara.
Hal ini karena masyarakat dinilai sudah tahu apa yang harus dilakukan jika gempa bumi terjadi.
“Masyarakat di Lombok Utara masih tetap tenang dan tidak ada gejolak dan masih biasa seperti biasa. Tidak ada kerusakan,” katanya Selasa (29/8) pagi.
Baca Juga: Update Gempa M 7,4 BMKG : Berpusat di Laut Jawa Dan Berjenis Deep Focus
Mitigasi dan edukasi yang sudah dilakukan oleh pemda kata Jualiada cukup efektif menekan rasa trauma masyarakat.
Karena pada tahun 2018 silam, masyarakat di Kabupaten Lombok Utara cukup dibuat trauma dengan bencana alam gempa bumi yang sangat sering terjadi.
“Pasca gempa tahun 2018 itu, setiap gempa masyarakat tidak lagi takut gempa,” katanya.
Menurutnya, gempa di bawah Magnitudo 6 dianggap biasa saja oleh masyarakat di Lombok Utara. Meski demikian, masyarakat diminta untuk waspada.
“Boleh dikatakan kebal lah. Karena di tahun 2018 itu hampir empat ribu kali guncangan itu,” katanya.
Baca Juga: Nana Mirdad Kabarkan Gempa Terasa di Bali Guncang Rumahya
Mitigasi bencana yang dilakukan sudah hingga ditingkat desa. Selain itu, bangunan yang ada saat ini sudah tahan gempa.
“Jadi kalau ada gempa dibawah magnitude 6 itu tidak ada kerusakan,” ungkapnya.
Gempa bumi yang terjadi 04.00 wita tadi disebut bukan di Kabupaten Lombok Utara melainkan Bali Sea dan Kalimantan Selatan di Tanah Bumbu.
“Bukan di Lombok Utara pusat gempa kemarin,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga di Kabupaten Lombok Utara Saefudin mengatakan gempa yang terjadi tidak membuatnya panik.
Hanya saja karena durasi gempa yang terjadi cukup lama sehingga terpaksa keluar rumah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk kerusakan sejauh ini belum ada.
“Rumah saya juga tidak ada yang rusak. Nggak panik tapi lama berhentinya langsung saya lari dari rumah,” ungkapnya.
Gempa yang terjadi pasca tahun 2018 silam, memberikan pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat. Menurutnya, gempa dengan magnitudo dibawah 6 itu sudah biasa dirasakan.
“Tidak kebal tapi sudah biasa,” tegasnya
Kontributor: Buniamin
Berita Terkait
-
Antara Koalisi Dan Patriarki di Pilkada NTB, Ujaran Kebencian Bermunculan Sudutkan Perempuan
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
-
Kabar Sesar Panjalu Ciamis Bikin Resah, Benar Bencana Besar Mengintai?
-
Pilgub NTB: Tak Ada yang Berani Bicara Isu Perempuan, Para Calon Gubernur Dinilai Cari Aman
-
Dua Gempa Dahsyat Guncang Kuba, Warga Berhamburan ke Jalan!
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari