Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 29 Agustus 2023 | 14:35 WIB
Monumen gempa di Kabupaten Lombok Utara [Suara.com/ Buniamin]

SuaraBali.id - Gempa bumi yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 04.00 wita membuat sebagian besar warga di beberapa kabupaten dan kota di NTB panik. Namun bencana alam tersebut sejauh ini tidak menyebabkan kerusakan fasilitas publik ataupun rumah warga.

Kepanikan yang dialami sebagian masyarakat pada saat gempa tadi pagi. Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Lombok Utara, I Nyoman Jualiada gempa tadi dihadapi biasa saja oleh masyarakat di Lombok Utara.

Hal ini karena masyarakat dinilai sudah tahu apa yang harus dilakukan jika gempa bumi terjadi.

“Masyarakat di Lombok Utara masih tetap tenang dan tidak ada gejolak dan masih biasa seperti biasa. Tidak ada kerusakan,” katanya Selasa (29/8) pagi.

Baca Juga: Update Gempa M 7,4 BMKG : Berpusat di Laut Jawa Dan Berjenis Deep Focus

Mitigasi dan edukasi yang sudah dilakukan oleh pemda kata Jualiada cukup efektif menekan rasa trauma masyarakat.

Karena pada tahun 2018 silam, masyarakat di Kabupaten Lombok Utara cukup dibuat trauma dengan bencana alam gempa bumi yang sangat sering terjadi.

“Pasca gempa tahun 2018 itu, setiap gempa masyarakat tidak lagi takut gempa,” katanya.

Menurutnya, gempa di bawah Magnitudo 6 dianggap biasa saja oleh masyarakat di Lombok Utara. Meski demikian, masyarakat diminta untuk waspada.

“Boleh dikatakan kebal lah. Karena di tahun 2018 itu hampir empat ribu kali guncangan itu,” katanya.

Baca Juga: Nana Mirdad Kabarkan Gempa Terasa di Bali Guncang Rumahya

Mitigasi bencana yang dilakukan sudah hingga ditingkat desa. Selain itu, bangunan yang ada saat ini sudah tahan gempa.

“Jadi kalau ada gempa dibawah magnitude 6 itu tidak ada kerusakan,” ungkapnya.

Gempa bumi yang terjadi 04.00 wita tadi disebut bukan di Kabupaten Lombok Utara melainkan Bali Sea dan Kalimantan Selatan di Tanah Bumbu.

“Bukan di Lombok Utara pusat gempa kemarin,” katanya.

Sementara itu, salah seorang warga di Kabupaten Lombok Utara Saefudin mengatakan gempa yang terjadi tidak membuatnya panik.

Hanya saja karena durasi gempa yang terjadi cukup lama sehingga terpaksa keluar rumah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk kerusakan sejauh ini belum ada.

“Rumah saya juga tidak ada yang rusak. Nggak panik tapi lama berhentinya langsung saya lari dari rumah,” ungkapnya.

Gempa yang terjadi pasca tahun 2018 silam, memberikan pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat. Menurutnya, gempa dengan magnitudo dibawah 6 itu sudah biasa dirasakan.

“Tidak kebal tapi sudah biasa,” tegasnya

Kontributor: Buniamin

Load More