Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Agustus 2023 | 11:57 WIB
ASN Provinsi Bali peserta apel HUT ke-78 RI saat menggunakan payung selama upacara bendera di Denpasar, Bali, Kamis (17/8/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

SuaraBali.id - Upacara bendera dalam rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia digelar di Lapangan Niti Mandala Renon. Kamis (17/8/2023).

Namun dalam pelaksanaan upacara kali ini, Denpasar diguyur hujan sejak pagi.

Hal ini pun membuat lapangan Niti Mandala Renon basah dan peserta upacara kehujanan.

Tak pelak, banyak peserta upacara melindungi tubuhnya dari hujan termasuk dengan payung.

Penggunaan payung ini pun disayangkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

Karena aparatur sipil negara (ASN) yang menggunakan payung saat upacara.

Hujan diketahui turun dengan intensitas rendah hingga sedang berlangsung sejak pagi secara merata, sementara Upacara Bendera Merah Putih dijadwalkan mulai pukul 8.00 Wita sehingga proses tetap berlangsung di bawah guyuran air hujan.

“Yang saya sayangkan peserta upacaranya tadi, yakni para ASN pakai payung. Dulu pahlawan kita berjuang tidak pakai payung, pakainya bambu runcing,” kata Koster usai upacara.

Selama hampir satu jam, orang nomor satu di Pemprov Bali yang bertugas sebagai inspektur upacara itu harus melihat langsung di hadapannya barisan peserta mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan payung warna-warni.

“Kita jangankan satu jam, sehari pun untuk menghadapi masalah bangsa kita harusnya tidak usah pakai payung biarpun hujan, panas terik, kita tidak usah pakai payung, harus hadapi,” ujarnya.

Maski Koster yang kecewa dengan tindakan ASN yang pakai payung ini, ia tetap bersyukur perayaan kemerdekaan ini dapat terus diperingati tahun ke tahun.

“Tentu saja kita bersyukur kita bisa memperingati HUT Ke-78 RI, dan Bapak Presiden Jokowi sudah bekerja keras membangun bangsa Indonesia mengantarkan Indonesia Maju, Indonesia Emas Tahun 2045,” kata dia. (ANTARA)

Load More