Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 25 Juli 2023 | 15:22 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serangan, Bali, Selasa (25/7/2023) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan belakangan santer dikabarkan akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Luhut Binsar pun juga turut berkomentar mengenai isu tersebut.

Luhut menyatakan jika dirinya mau saja andai ditunjuk menjadi Ketum Partai Golkar. Asalkan dia juga mendapatkan dukungan dari kader partai untuk mengemban jabatan tersebut.

“Kalau didukung (kader partai), mau (menjadu Ketum Partai Golkar),” ujarnya saat ditemui di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serangan, Kota Denpasar, Bali, Selasa (25/7/2023).

Meski begitu, dia menyebut hubungannya dengan Airlangga tetap terjaga baik. Terlebih, mereka berdua juga menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju dengan Airlangga yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Airlangga itu teman baik saya. Saya tidak ada masalah,” imbuh Luhut.

Terlepas dari itu, Luhut menyerahkan semua mekanisme tersebut kepada internal partai berlogo pohon beringin itu. Dia menyebut tak ada urusannya yang harus diselesaikan secara terburu-buru soal hal itu.

“Soal itu tadi (dukungan ke saya) biarin saja mekanisme mereka jalan, saya sih menunggu saja. Tidak ada kepentingan yang menggebu-gebu di situ,” tuturnya.

Selain itu, Luhut juga berkomentar terhadap elektabilitas Partai Golkar yang turun menjadi 6 persen jelang Pemilu 2024 ini.

Luhut menginginkan ada upaya-upaya yang jelas untuk kembali mendongkrak elektabilitas partai dan tidak hanya menangisi fakta tersebut.

Namun, dia menyerahkan kewenangan itu kembali kepada petinggi partai.

“Iya memang harus ada langkah-langkah untuk memperbaiki itu (elektabilitas). Tidak bisa juga kita menangisi saja, harus ada langkahnya. Apa langkahnya itu elit-elit Golkar saja (yang memutuskan),” tutur dia.

Munculnya isu pergantian Ketum Partai Golkar ini disebabkan oleh kader Partai Golkar yang tidak puas dengan kepemimpinan Airlangga Hartarto sehingga menyebabkan elektabilitas partai yang turun.

Nama Luhut Binsar Pandjaitan disebut- sebut menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengemban jabatan tersebut.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More