Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 11 Juli 2023 | 14:19 WIB
Bandara Ngurah Rai Bali. (Dok. PegiPegi)

SuaraBali.id - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Monique Sutherland mengaku mendapat pengalaman tak mengenakkan saat berlibur ke Bali.

Pasalnya, ia mengaku dedenda sebesar AUD1.500 atau sekitar Rp15,2 juta, gara-gara paspornya kotor.

Daily Mail melansir bahwa hal ini terjadi di saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia.

Menurut Monique Sutherland, ia diminta menandatangani formulir biru tambahan karena paspornya yang sudah berusia tujuh tahun sedikit kotor.

Baca Juga: Kapal Pinisi di Labuan Bajo Patah Kemudi, Kondisi 17 Penumpang Belum Jelas

Saat berada di Imigrasi Bali ia menyerahkan formulir biru tambahan itu, Monique Sutherland kemudian dibawa ke ruang interogasi oleh petugas.

"Saya ditanya apakah saya sendirian, dan apakah saya seorang traveler biasa (yang sebenarnya bukan). Lalu saya dibawa ke ruang interogasi kecil," ujar Sutherland.

Ia mengakui ditanyai oleh para pejabat di sana.

"Para pejabat terus keluar dan masuk dan menanyai saya selama lebih dari satu jam," tambahnya.

Ia sempat ketakutan karena ketika para petugas itu tertawa dan berbicara dalam Bahasa Indonesia bahwa dia terancam dideportasi karena masuk ke Indonesia dengan paspor yang rusak.

Baca Juga: Koster Berguru ke Heru Budi Soal LRT, Begini Rencananya

Kemudian petugas tersebut menawarkan solusi agar tak dideportasi dengan membayar AUD 1.500 atau sekitar Rp15,2 juta.

Sutherland pun menolaknya karena merasa paspornya tak bermasalah dan terbukti saat ia berangkat dari Australia.

"Tapi, paspor saya benar-benar diterima dan sudah dicap untuk masuk visa, dan baru setelah saya menyerahkan formulir biru yang saya ambil," bebernya.

Lalu, petugas imigrasi itu kemudian beralih menanyai ibunda Sutherland dengan mengatakan tidak akan mengembalikan paspor apabila denda itu tidak dibayar.

"Mereka mendekati ibu saya yang ketakutan dan meyakinkannya untuk membayar. Mereka juga mengatakan jika tidak membayar, saya tidak akan mendapatkan paspor saya kembali," tuturnya.

Sutherland pun terpaksa membayar dendanya hingga ibu dan anak tersebut dikawal ke luar bandara tanpa interogasi lanjutan.

Usai kejadian itu, Sutherland sibuk menghubungi pejabat keamanan perbatasan di Melbourne untuk menelusuri masalah paspornya yang didenda.

Menurut Sutherland, pejabat keamanan perbatasan Melbourne menyebut apa yang dialaminya kemungkinan besar adalah jebakan.

"Yang sebenarnya, paspor saya tidak pernah bermasalah. Itu cara mudah mendapatkan uang dari turis yang tidak berpengalaman," ungkap Sutherland.

Load More