SuaraBali.id - Tradisi Ngejot selalu dilakukan umat beragama di Bali sebagai bentuk toleransi keberagaman.
Seperti yang terlihat di momen Idul Adha 2023 ini, dimana umat Islam di Bali menggelar tradisi Ngejot atau berbagi daging hewan kurban ke penganut agama lain.
Kali ini tradisi ini dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali yang menyembelih 115 ekor sapi dan 244 ekor kambing.
Sebagian daging ini juga diberikan ke umat beragama di sekitarnya.
“Semua kita bagi rata, ketentuan hewan kurban dalam Al Quran adalah orang yang meminta maupun tidak meminta dalam bersosial masyarakat perlu kita bagikan, termasuk ngejot mulai lingkungan terdekat dulu yang lainnya sesuai permintaan,” kata Wakil Ketua LDII Bali Haji Harlan, Kamis (29/6/2023).
Adapun daging kurban dibagi dalam 10 ribu paket.
Sekitar 400 paket akan dibagikan untuk warga sekitar Kantor LDII Bali di Padangsambian, Denpasar Barat.
“Jadi kita ini lintas agama tidak melihat muslim saja, pokoknya sesama terutama lingkungan LDII kita perhatikan. Itu juga tidak lepas dari masukan kepala lingkungan ada datanya,” ujar Harlan.
Tradisi Ngejot sendiri bukan hal baru di LDII Bali, lantaran kebiasaan ini berjalan sejak tahun 2000-an dan sempat tren tahun 2012.
Ngejot disebut sebagai konsep menyama braya atau persaudaraan, di mana terbangun sinergi antar-masyarakat yang tak hanya terlihat saat Idul Adha namun juga saat upacara agama lain.
LDII Bali berharap dengan kegiatan ini dapat terus menjaga tali silaturahmi di lingkungan sekitar sehingga kebutuhan dan kesulitan dapat dilalui bersama.
Usai proses penyembelihan sapi dan kambing kurban, penyelenggara langsung membagikan daging dalam paket-paket anyaman yang berisi daging sekitar 1,5 kilogram. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Bahas Poligami, Ustaz Riza Muhammad: Menikah dengan Satu Istri Lebih Baik
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran