SuaraBali.id - Perhelatan tahunan Pesta Kesenian Bali ke-45 baru dibuka pada Minggu (18/6/2023) kemarin. Acara yang digelar di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar itu juga dibuka oleh Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Namun, Megawati sempat melontarkan kritik kepada Gubernur Bali Wayan Koster. Dia mengungkapkan permintaannya agar tarian Bali tidak dipentaskan dan dikomersialkan di tempat seperti hotel.
Hal tersebut dimintanya karena pementasan tersebut membuat tarian Bali kehilangan rohnya sebagai sebuah persembahan yang bersifat sakral.
Koster kemudian menanggapi pernyataan Megawati tersebut. Menurut dia, pernyataan Megawati itu ditujukan kepada tari-tari yang bersifat khusus dipertunjukkan untuk keperluan upacara adat di Bali.
Sedangkan, jenis tarian tersebut berbeda dengan jenis tarian yang bisa dipertunjukkan secara bebas dan dikomersilkan.
“Oh maksudnya kan ada tari-tari yang berkaitan dengan tradisi, upakara jangan dikomersialkan. Tentu harus ada tari-tari yang memang untuk bisa dibawa ke hotel. Kan tari-tari ciptaan bukan tari tradisional,” ujar Koster saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (19/6/2023).
Lebih lanjut Koster juga menilai jika Megawati adalah sosok yang peduli dan ingin memberikan arahan yang lebih baik bagi budaya dan pariwisata Bali.
“Beliau punya arahan yang sangat baik untuk menjaga budaya Bali dan membangun pariwisata Bali. Agar Bali ke depan ini ajeg, kan luar biasa,” imbuh Koster.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Megawati menitipkan pesan kepada Koster untuk melarang pementasan tari Bali di hotel-hotel.
“Di jalan saya bilang juga waktu kemarin kepada Pak Koster, tolonglah jangan Tarian Bali dibawa ke hotel. Saya tidak setuju, karena akan kehilangan rohnya. Karena sudah dipotong, tidak lagi berada di tangan sekaa gong,” ujar Megawati.
Selain itu, di juga beralasan karena pementasan tari saat ini layaknya sudah tidak tampil dengan jiwanya. Sehingga, pementasan tari Bali harus ditampilkan pada saat yang sesuai.
“Jadi kalau saya lihat tarian Bali sekarang, itu hanya fisiknya yang menari, tidak dengan jiwanya. Padahal itu mesti jadi satu fisik dan jiwa,” pungkas Megawati.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Beres Sowan ke Jokowi dan SBY, Prabowo Niat Temui Megawati
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran