Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 07 Juni 2023 | 15:08 WIB
Ilustrasi topeng - (Pixabay/LeandroDeCarvalho)

SuaraBali.id - Teror laki-laki bertopeng di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat membuat warga setempat panik. Karena laki-laki tersebut beroperasi pada malam hari dan menyasar anak-anak.

Salah seorang warga di Kelurahan Sandubaya Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, Hersa mengatakan kejadian tersebut membuat warga setempat panik.

Karena selama beroperasi, belum diketahui motif pelaku yang menyasar anak-anak.

"Pastinya kita sebagai warga sangat panik, apalagi kejadiannya di dekat rumah saya," katanya Rabu (7/6) pagi.

Baca Juga: 3 Mantan Polisi Jadi Sindikat Sabu Antar Provinsi, Diberi Rp 15 Juta Tiap Terjual

Ia mengatakan, kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian untuk menanganinya. Setelah dilaporkan, aparat kelurahan hingga kecamatan mulai melakukan patroli bersama aparat kepolisian.

"Tapi syukur semenjak kejadian itu, polisi tiap malam patroli di desa saya," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Selong Iptu Sahiman mengatakan, aparat kepolisian langsung memasifkan patroli setelah mendapatkan laporan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat.

"Kita sambangi dan patroli kepada warga setempat," katanya.

Patroli yang dilakukan sudah berlangsung selama dua malam terakhir. Kegiatan ini akan berlanjut hingga kondisi dipastikan benar-benar aman.

Baca Juga: Lagi, Ombudsman Kembali Terima Laporan Pemotongan Beasiswa di Kampus Swasta NTB

"Masyarakat sudah aman dan nyaman. Patroli sama kecamatan, lingkungan dan kelurahan," katanya.

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti motif pelaku menggunakan topeng malam hari. Karena selama dua malam patroli, pelaku belum ditemukan. Pelaku beroperasi sekitar pukul 20.00-21.00 wita.

"Motifnya kita belum tahu ini. Cuma yang jelas yang ditakuti kan anak-anak. Motifnya kita belum tahu," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan anak-anak yang melihat laki-laki bertopeng tersebut, pelakunya hanya satu orang. Namun informasi jumlah pelaku ini terus berkembang terutama isu membawa senjata tajam atau tidak.

"Nah itu belum tahu. Karena anak-anak hanya melihat topengnya," ujarnya.

Iptu Sahiman memastikan bahwa laki-laki bertopeng yang meneror anak-anak benar terjadi. Hal ini berdasarkan keterangan dari anak-anak yang melihat pelaku secara langsung.

"Kalau dari cerita anak-anak benar. Tapi kita belum temukan ini," katanya.

Dengan kejadian tersebut, kegiatan ronda di Kelurahan Sandubaya mulai diaktifkan kembali. Ia menghimbau kepada semua warga untuk sama-sama menjaga lingkungan agar tetap aman.

"Masing-masing kepala aktifkan patroli," tutupnya.

Kontributor : Buniamin

Load More