SuaraBali.id - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat membuat sejumlah rumah warga hanyut pada Selasa, pukul 16.00 Wita.
Banjir bandang ini menerjang 6 kecamatan yakni Kecamatan Lenangguar, Moyo Hulu, Empang, Ropang, Lunyuk, dan Alas.
"Banjir bandang tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan dan tingginya sedimentasi di daerah aliran sungai serta tidak maksimalnya bangunan infrastruktur pengaman tebing di wilayah terdampak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat.
Ia menyebutkan sebanyak 17 rumah semi permanen yang hanyut akibat banjir tersebut merupakan rumah warga Kecamatan Moyo Hulu.
Semuanya tersebar di Desa Lito sebanyak lima unit, Desa Semamung dua unit, Desa Brang Rea tiga unit, Desa Sebasang dua unit, dan Desa Batu Tering sebanyak lima unit.
Tak hanya rumah, banjir bandang juga menghanyutkan padi siap panen seluas 27 hektare di Desa Rate. Selain itu, beberapa ekor hewan ternak mati.
Areal persawahan di Desa Lito seluas 50 hektare, dan sawah seluas 49 hektare di Desa Lenangguar terendam banjir. Ada juga satu pabrik penggilingan padi di Desa Brang Rea hanyut diterjang banjir.
Bahkan jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung, Kecamatan Moyo Hulu ambruk diterjang banjir, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Jembatan gantung di Desa Semamung, juga amblas.
"Kami juga mendapat laporan bahwa ada dua unit mobil milik warga di Desa Sebasang hanyut terbawa banjir dan delapan unit rumah mengalami kerusakan separuh di Desa Brang Rea," ujar Muhammad.
Akibatnya kini 26 kepala keluarga di Kecamatan Lenangguar menjadi korban dan mengungsi. Sedangkan di Kecamatan Moyo Hulu sebanyak 770 jiwa di Desa Lito, 44 jiwa di Desa Brang Rea, 15 jiwa di Desa Batu Tering.
BPBD mendata terjadi kerusakan jalan kabupaten dengan titik terparah sepanjang tiga kilometer (km), yakni sepanjang 1,5 km sebelum masuk Desa Lebin, dan 1,5 km setelah Desa Lebin.
"Ruas jalan lintas Lunyuk-Sumbawa juga mengalami longsor, dan pipa air PDAM di Desa Marente, Kecamatan Alas, mengalami kerusakan," ucap Muhammad.
Warga yang terdampak banjir kini membutuhkan bantuan.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah dapur umum, logistik, air minum, terpal, matras, tenda, selimut, family kit, perlengkapan bayi dan lansia, serta air bersih. Ini sedang kami koordinasikan dengan dinas terkait," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar
-
Pemkot Padang Siapkan 80 Hunian Sementara untuk Penyintas Banjir Bandang
-
Sumatera Berduka, Donasi Ferry Irwandi Tembus Rp1 M dalam 3 Jam
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya
-
'Bapak-Ibu Tidak Sendiri', Momen Haru Gibran Tenangkan Korban Banjir Bandang di Agam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran