SuaraBali.id - Gelaran Piala Dunia U-20 yang sejatinya berjalan kurang dari dua bulan lagi kini masih belum mendapat kepastian. Hal tersebut disayangkan pelaku pariwisata di Bali yang sudah melakukan ancang-ancang untuk menyambut peningkatan pariwisata selama turnamen tersebut.
Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, Wayan Puspa Negara menyebut sudah melakukan proyeksi terhadap okupansi hotel di Bali. Pada saat ini, tingkat okupansi hotel di Bali berkisar antara 33-49 persen.
Namun, jika Piala Dunia berjalan, angka tersebut diprediksi naik dua kali lipat hingga mencapai okupansi 70-80 persen. Puspa menyebut jika turnamen tersebut gagal berjalan, angka okupansi akan bertahan stagnan di tengah ‘low season’ ini dan akan memperlambat peningkatan ekonomi.
“Kita kan sudah proyeksi ketika perhelatan Piala Dunia U-20 ini berlangsung, tingkat okupansi hotel ini akan naik antara 70-80 persen. Tapi kalau itu gagal berarti kita masih dalam memasuki musim low season. Tingkat hunian akan masih stagnan,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (28/3/2023).
Baca Juga: Kekecewaan Insan Bola Bali Bila Piala Dunia U-20 Gagal : Garuda Muda Tak Jadi Tampil Gratis
Selain itu, ada beberapa kerugian yang harus ditanggung pariwisata Bali pada khususnya jika Piala Dunia gagal terselenggara. Menurut Puspa, turnamen tersebut sejatinya bisa menjadi ajang promosi dan peningkatan eksposur Bali di mata dunia.
Puspa meyakini Piala Dunia akan membawa banyak turis dari negara yang sebelumnya minim berwisata ke Indonesia atau djversifikasi. Diversifikasi wisatawan menurutnya akan memberi dampak positif untuk mengenalkan Bali semakin luas.
“Jadi kita memiliki diversifikasi untuk memperkenalkan Bali. Jadi jenis-jenis wisatawan baru untuk memperkenalkan Bali ke mata dunia,” imbuh Puspa.
Terlebih, ada 24 negara yang menjadi peserta di turnamen akbar tersebut, sehingga menurutnya akan banyak pendukung yang hadir.
Selain itu, dia juga meyakini pendukung yang hadir akan berwisata dalam waktu tinggal yang lebih lama. Karena Piala Dunia U-20 direncanakan untuk diadakan selama 20 hari.
Baca Juga: Ada Sosok Berkuasa di Balik Keputusan Koster Dan Ganjar Menolak Timnas Israel?
Dengan durasi tinggal yang lebih lama, dia meyakini wisatawan akan lebih banyak berbelanja selama tinggal di Indonesia. Baik itu produk oleh-oleh ataupun produk UMKM yang ada diyakini akan meningkat.
Berita Terkait
-
Media Jepang: Gila! Timnas Indonesia Bak Tim Lapis Kedua Belanda
-
Eks Pelatih Timnas Indonesia Ingatkan Patrick Kluivert: Jangan Tiru Belanda
-
Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Formasi Jangan Coba-coba
-
Beda Media Korsel: Dulu Sayang Kini Serang Habis-habisan Timnas Indonesia
-
Diancam Usai Sebut Timnas Indonesia Tak Layak ke Piala Dunia 2026, Pengamat Belanda Klarifikasi
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Idul Fitri di Balik Jeruji: Ratusan Napi di Bali Dapat Remisi, Ada yang Langsung Pulang
-
Postingan Akun TikTok Wapres Gibran Selalu Ramah Gen Z, Warganet : Kenapa Se Kiyowo Ini?
-
Idul Fitri di Bali: 12 Lokasi Salat Ied & Makna Kemenangan Menurut Ustadz Husni Abadi Al Bali
-
Ogoh-ogoh Tikus Berdasi Bawa Tuas Pompa BBM Viral, Warganet : Kayak Kenal
-
FKUB Sebut Tindakan yang Memviralkan Aktivitas Warga di Jembrana Saat Nyepi Provokator