Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Maret 2023 | 06:24 WIB
Para pemain Timnas Indonesia. [dok. PSSI]

SuaraBali.id - Perhelatan Piala Dunia U-20 yang rencananya diselenggarakan di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 nanti mengambang. Buntut penolakan kedatangan Timnas Israel yang menyebabkan batalnya drawing turnamen di Bali membuat nasib Indonesia sebagai tuan rumah seperti di ujung tanduk.

Rasa kecewa menyelimuti pecinta sepakbola tanah air tak terkecuali tokoh sepak bola asal Bali I Wayan Sukadana. Mantan bek Gelora Dewata pada era Galatama itu menyayangkan polemik yang bisa membuat turnamen sekelas Piala Dunia diadakan di tanah kelahirannya gagal terlaksana.

“Ini kan kesempatannya sangat langka, mungkin datangnya tidak mungkin dua kali. Ini mungkin sekali seumur hidup saya, tidak tahu sampai kapan lagi. Saya sebagai insan bola merasa sangat menyayangkan dan tidak mengerti sikap dari pemimpin Bali ini,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (28/3/2023).

Sukadana juga bersimpati kepada pemain Timnas Indonesia U-20 yang dia sebut mendapat ‘lolos gratis’ ke turnamen sekelas Piala Dunia. Faktanya, turnamen ini nantinya memang menjadi kali pertama untuk Garuda Muda berlaga di Piala Dunia.

Baca Juga: Ada Sosok Berkuasa di Balik Keputusan Koster Dan Ganjar Menolak Timnas Israel?

Mantan bek Gelora Dewata, I Wayan Sukadana [Istimewa]

“Di sini kita lolos dengan gratis sebagai tuan rumah. Ini yang disayangkan sampai mengorbankan anak bangsa ini yang mendapat kesempatan sebagai wakil Indonesia di Piala Dunia,” tuturnya.

Sementara itu, hal serupa juga dinyatakan Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, Wayan Puspa Negara. Dia yang merupakan pelaku pariwisata mengharapkan Piala Dunia ini mampu menjadi promosi yang lebih luas bagi Bali pada khususnya.

Terlebih menurutnya pariwisata Bali pasca pandemi belum pulih sepenuhnya dan seharusnya Piala Dunia mampu mempercepat pemulihan tersebut.

“Jadi bagi kami dari perspektif pariwisata akan menjadi salah satu instrumen penting dalam me-recovery yang saat ini baru tumbuh 36 persen. Karena pariwisata kita belum normal, setengahnya pun belum,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (28/3/2023).

Pihaknya bahkan sudah memproyeksikan kenaikan okupansi hotel dan diversifikasi atau peningkatan ragam turis yang datang ke Indonesia bila Piala Dunia berjalan. Kini, Puspa hanya berharap agar Gubernur Bali Wayan Koster menarik suratnya dan membuat komitmen yang lebih serius agar Piala Dunia U-20 tetap berjalan.

Baca Juga: Menolak Timnas Israel, Politik Main Aman Wayan Koster?

“Saya berharap gubernur menarik suratnya dan kembali membuat government guarantee kepada PSSI, Menpora, dan FIFA. Masyarakat butuh transparansi dari pemerintah terutama Gubernur Bali atas penolakan kedatangan Israel ini,” tandasnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More