SuaraBali.id - Kasus kekerasan seksual yang menimpa puluhan mahasiwi di Kota Mataram tidak kunjung mendapatkan kejelasan di kepolisian.
Mirisnya, kasus ini sudah setahun berjalan tanpa kepastian hukum. Puluhan mahasiswa dan dosen di Mataram pun berunjuk rasa di depan Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mendapatkan kepastian hukum penanganan kasus kekerasan seksual.
Pantaun Suara.com, massa aksi membakar lilin sembari menyanyikan selamat ulang tahun. Sebagai bentuk kekecewaan atas kasus kekerasan seksual di Mataram yang tidak kunjung selesai. Sudah satu tahun.
Setelah menyalakan lilin, massa aksi melanjutkan dengan potong kue. Massa aksi sempat menutup akses jalan di depan Mapolda NTB.
Baca Juga: Throwback Crime Story: Emon si Perusak Ratusan Anak di Sukabumi
Koordinator Umum Aliansi Anti Kekerasan Seksual (Alaska) NTB, Ahmad Zuhairi, mengaku kasus pelecehan seksual ini sudah satu tahun tanpa kejelasan.
Korban pun sudah ada dan pelaku sudah ada. Pelaku telah mengakui perbuatannya. Namun kasus ini tidak dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Kami sebagai dosen fakultas hukum dan mahasiswa terciderai," keluhnya di sela-sela aksi di depan Mapolda NTB, Selasa (21/3/2023).
Ia khawatir jika kasus ini tidak kunjung mendapatkan kejelasan, yang menimba ilmu di perguruan tinggi akan mendapatkan pelecehan serupa.
“Kalau tidak diseriusin potensi anak-anak kita di universitas menjadi korban," tambahnya.
Baca Juga: Pegadaian Bangun The Gade Creative Lounge Agar Mahasiswa Universitas Brawijaya Makin Kreatif
Zuhairi mengeluhkan, laporan kekerasan seksual dilayangkan pada bulan maret 2022. Namun setahun berjalan tidak menemukan titik terang. Sehingga massa aksi membawa kue ulang tahun sebagai wujud kasus ini berulang tahun.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
-
Pendaftaran UTBK Ditutup, Peserta Diminta Cek Kembali Lokasi Ujian dan Syarat Pembayaran
-
Aksi Tolak UU TNI di Jakarta Berakhir Ricuh
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Koster Perintahkan Pasar Tradisional di Bali Berhenti Gunakan Tas Kresek Saat Berjualan
-
Waspadai Cuaca Laut Saat Arus Balik Lebaran: Gelombang di Selat Bali dan Lombok Capai Dua Meter
-
5 Restoran di Bali yang Cocok Untuk Acara Makan Bersama Keluarga
-
Thai Lion Air Kini Terbang dari Bali ke Bangkok, Jadwalnya 4 Kali Seminggu