SuaraBali.id - Masyarakat Lombok Selatan setiap tahunnya selalu melakukan upacara menangkap cacing laut yang dinamakan Bau Nyale.
Bau artinya menangkap, dan nyale adalah sejenis cacing yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di pantai selatan Pulau Lombok.
Nyale pun dipercaya memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan keburukan bagi orang yang meremehkannya.
Setiap tahunnya, upacara Bau Nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan ke-10 dan awal tahun Sasak.
Melansir buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia (2019) oleh Fitri Haryani Nasution, dahulu terdapat sebuah kerajaan Seger yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana bersama dengan permaisurinya.
Mereka memiliki seorang putri yang cantik jelita yang dijuluki " Tojang Beru" (baru muncul).
Ketika menginjak dewasa, kecantikan Sang Putri begitu mempesona. Namanya pun diubah menjadi Putri Mandalika, yaitu Putri yang memiliki cahaya kejelitaan. Kecantikannya memikat hati banyak pangeran.
Para pangeran itu kemudian melamarnya, namun semuanya ditolak. Karena khawatir jika menerima salah satu lamaran, maka akan menimbulkan persaingan tidak sehat di antara para pangeran dan berakibat peperangan.
Namun, dua orang pangeran sangat bersikeras ingin meminangnya. Mereka mengancam akan menghancurkan kerajaan jika Putri Mandalika tidak menerima pinangannya. Ia pun menjadi gundah dan memohon petunjuk pada Tuhan.
Baca Juga: Sosok Dan Profil Ni Luh Putu Ayu Hariani yang Menjadi Putri Mandalika
Setelah mendapat petunjuk melalui mimpi, Sang Putri akhirnya memutuskan untuk menceburkan diri ke laut. Sebelum terjun ke laut, Putri Mandalika berseru:
"Wahai ayahanda dan Ibunda serta semua pangeran rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kalian semua. Aku tidak dapat memilih satu di antara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar aku menjadi nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya nyale di permukaan laut".
Putri Mandalika menceburkan diri ke laut pada tanggal 20 bulan ke-10 tahun Sasak.
Sesaat setelah Sang Putri menceburkan diri, muncullah binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak, yang kini disebut sebagai nyale. Binatang itu berbentuk cacing laut. Mereka menduga bahwa binatang itu adalah jelmaan dari Sang Putri. Lalu beramai-ramai mereka berlomba-lomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya untuk dinikmati sebagai rasa cinta kasih.
Masyarakat meyakini apabila nyale keluar banyak menandakan pertanian berhasil. Mereka membuang daun bekas pembungkus nyale ke sawah supaya hasil tanaman padi akan melimpah ruah.
Hingga kini, legenda ini masih hidup di kalangan suku Sasak di Lombok Selatan. Dan kisah Mandalika pun dijadikan sebuah tradisi, yaitu menangkap cacing laut yang banyak terdapat di pantai-pantai tersebut pada bulan-bulan tertentu.
Berita Terkait
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Akhir Karir Ipda Aris, Terdakwa Pembunuhan Brigadir Nurhadi Resmi Dipecat Tidak Hormat
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
DPD RI Dorong Sinergi Lokal-Global, Perkuat NTB Sebagai Etalase Pariwisata dan Energi Bersih
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran