Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 07 Februari 2023 | 17:22 WIB
Ilustrasi penculikan anak (pixabay.com)

SuaraBali.id - Sempat ramai dibicarakan mengenai isu penculikan anak yang terjadi di Desa Tumbu, Karangasem, Bali. Isu tersebut muncul usai pesan berantai berupa rekaman suara yang disebar melalui grup whatsapp pada Kamis (2/2/2023) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto memastikan bahwa penculikan tersebut adalah hoaks.

“Jadi dengan adanya informasi terkait penculikan, sementara ini masih isu dan hoaks,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (7/2/2023).

Meski begitu, Satake Bayu tetap mengimbau agar mengantisipasi kasus penculikan anak tersebut. Dia mengharapkan agar lokasi penjemputan anak di sekolah agar dipasangi kamera CCTV.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Denpasar Mulai Naik Sejak Desember 2022, Kini Semakin Banyak

“Di lingkup tempat main anak-anak itu memang lebih bagus ada pemasangan CCTV supaya kita bisa memantau kalau ada orang lain atau pelaku kejahatan itu datang,kita bisa tahu. Terutama di sekolah-sekolah, tempat penjemputan anak bisa dipasang CCTV untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” tutur Satake Bayu.

Pihaknya juga mengharapkan agar para orangtua bisa mengawasi aktivitas anaknya ketika bermain di luar rumah.

Selain itu, dia mengimbau orangtua agar tidak memberikan barang yang mencolok seperti perhiasan kepada anaknya agar tidak menarik perhatian.

Sementara itu, untuk menangani kasus penyebaran informasi bohong itu pihaknya sudah melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku.

Pihaknya berupaya mencari tahu kebenaran dan maksud dari informasi yang telah disebarkan tersebut.

“Dalam hal ini dari intelijen sudah melakukan deteksi terkait hal itu. Saat ini kita berupaya supaya kita ingin cari tahu kalau kasus itu ada atau tidak. Kita akan melakukan penyelidikan terkait isu penculikan tersebut,” imbuhnya.

Menurut Satake Bayu, mulai maraknya kasus informasi bohong ini bisa jadi disebabkan karena mendekati tahun Pemilu. Menurutnya hal tersebut dilakukan agar membuat situasi lebih panas.

“Mungkin ini kan menjelang Pemilu ya, pasti akan ada suasana yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang membuat suasana panas,” pungkasnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More