SuaraBali.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali terus meningkat di awal tahun 2023 ini. Kenaikan kasus DBD yang disinyalir karena faktor cuaca ini mulai terlihat pada bulan Desember 2022 lalu.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kenaikan perlahan terlihat dimulai pada Bulan November 2022 yang mencapai 437 kasus.
Setelahnya, kasus meningkat pesat dengan kasus pada bulan Desember 2022 yang mencapai 720 kasus dan bulan Januari 2023 mencapai 781 kasus.
Meski kasus yang meningkat, penanganan DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar masih terkendali.
Kepala bidang pelayanan medik RSUD Wangaya, dr. I Wayan Edi Wirawan menyebut sudah ada 22 kasus DBD pada Bulan Pebruari ini, namun hanya 8 yang saat ini masih dirawat.
Pihaknya menyebut kenaikan memang terasa sejak Bulan Desember 2022 lalu. Jumlah pasien yang dirawat naik menjadi 121 pasien, naik dua kali lipat dibanding saat Bulan November sebanyak 58 kasus.
“Untuk kasus yang memang mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya ini kita mulai dari Desember ya, karena kelihatan sudah ada peningkatan kasus. Kalau sebelumnya saya lihat nopember itu hanya 1 kasus per hari. Oktober 20 kasus, Nopember 58 kasus jadi rata-rata 1 lah per hari,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Selasa (7/2/2023).
Edi menyebut pada Bulan Januari memang kamar rawat inap di RSUD Wangaya selalu penuh akibat naiknya jumlah pasien. Dengan jumlah pasien DBD yang mencapai 152 pasien pada Bulan Januari, pihaknya kemudian menambah enam kamar rawat inap untuk mengantisipasi kendala tersebut.
“Memang pada Januari khususnya memang sedang naiknya kasus DBD, memang kamar selalu penuh. Tapi kami senantiasa menambah jumlah kamar, dari 210 jadi 216 kamar,”
Edi juga menjelaskan sejauh ini 50 persen pasien DBD adalah yang berusia 15-44 tahun. Sedangkan pasien anak-anak di bawah 15 tahun mencapai lebih dari 20 persen.
Hingga awal Bulan Pebruari ini penanganan pasien DBD di RSUD Wangaya masih terkendali. Selain hanya 8 pasien yang sedang dirawat, jumlah kamar kosong juga mencapai 42 kamar.
Selain itu, dalam pantauan di lokasi juga tidak terdapat keramaian akibat rawat inap.
Namun menurut Edi, puncak tertinggi kasus tahunan DBD biasanya terjadi pada Bulan Mei. Hal tersebut juga terlihat dari data tertinggi kasus DBD di Bali tahun lalu yang terjadi saat Bulan Mei.
“Karena memang sekarang masih musim penghujan. Biasanya masa siklus tahunan itu masa puncaknya bulan mei terjadi peningkatan kasus. Harap tetap melaksanakan 4M Plus sekarang, menutup menguras, mengubur, dan monitoring,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Siklon Tropis Grant BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat
-
Waspada! Teror Pohon Tua Tumbang di Jantung Jakarta, Motor dan Halte Hancur
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Lewat BRImo, BRI Permudah Akses Reksa Dana Mulai Rp10 Ribu
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan
-
4 Trik Jitu Hindari Jebakan Macet dan Tetap Santai Liburan di Bali