Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 18 Januari 2023 | 15:06 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. [Foto : Istimewa]

SuaraBali.id - Kedatangan Warga Negara China saat ini sangat dinantikan oleh pelaku pariwisata Bali.

Pasalnya, jumlah WNA dari negara ini sebelum pandemic tercatat menjadi yang terbanyak di Bali.

Untuk itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali Putu Winastra mengusulkan adanya tiga rute penerbangan langsung dari China ke Bali.

"Saya sempat bertemu dengan Menteri Sandiaga tanggal 2 Januari, justru kita mendorong supaya ada tiga penerbangan langsung dari China yaitu dari Guangzhou, Shanghai, dan Beijing untuk langsung datang ke Bali," katanya, Rabu (18/1/2022).

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Turun, ASITA Bali Pesimis Karena Tiket Luar Negeri Masih Mahal

Menurutnya, 3 rute inilah yang menjadi mesin kedatangan WN China ke Bali terbanyak sebelum pandemi Covid-19 melanda.

ASITA pun telah melakukan pertemuan dengan Menparekraf dan mendapat kabar bahwa Sandiaga Uno mengaku siap dan akan segera bertemu Menteri Perhubungan Budi Karya agar tiga rute tersebut diberi izin.

"Kami usulkan begitu, maka tanggal 18 Januari ini akan menjadi highlight seperti apa ke depannya," ujarnya

Sedangkan soal kondisi pandemic Covid-19 di China, ia berujar bahwa varian virus yang menyebar di Beijing Januari 2023 ini mulai melandai.

"Saya sudah dapat rapat daring dengan KBRI Beijing, Konjen Shanghai, Konjen Guangzhou dan Hongkong. Beliau menyampaikan bahwa varian yang beredar di Beijing Januari sudah turun," kata dia menyampaikan.

Baca Juga: Bau Busuk Dan Lalat Hijau di Sebuah Apartemen di Kuta Berasal dari Mayat WN Taiwan

Selain itu, Ketua Asita Bali tersebut mengatakan bahwa varian COVID-19 yang sama sudah terlebih dahulu melanda Indonesia, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan dibukanya rute dari China.

Tak akan ada aturan yang berbeda juga bagi wisatawan yang memasuki Bali baik dari China maupun negara lain.

"Jadi tidak ada perbedaan atau diskirminasi, jangan sampai nanti ada kekhawatiran padahal di sana tidak seperti itu (kasus COVID-19)," ujar Winastra.

Bila penerbangan langsung dari China ke Bali belum juga dibuka, Winastra melihat tak banyak wisatawan China yang akan merayakan Imlek di Pulau Dewata.

Pun apabila ada, ia meyakini bahwa wisatawan tersebut tiba melalui Jakarta, sementara pihaknya berharap adanya penerbangan langsung secara reguler.

Ia berharap terkait target wisatawan mancanegara asal China sebanyak 255.300 di tahun 2023 akan dapat tercapai. (ANTARA)

Load More