SuaraBali.id - Penurunan harga tiket pesawat domestik dinilai belum terlalu mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali. Hal ini karena pola lonjakan diprediksi hanya akan dialami bila ada libur panjang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali Putu Winastra pada Rabu, (18/1/2022).
"Harga tiket pesawat yang domestik memang ada isu turun, tentu memberikan dampak yang positif terhadap calon wisatawan domestik, namun pola lonjakan akan dialami apabila ada libur panjang," ujarnya.
Menurutnya sekalipun harga tiket pesawat murah, belum bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan di awal tahun, mengingat libur panjang telah usai.
Adapun penurunan tiket pesawat bisa mencapai Rp800 ribu, dengan contoh perjalanan yang sebelumnya Rp1,5 juta kini menjadi Rp700 ribu.
ASITA mendorong supaya penurunan harga tiket dilakukan juga terhadap perjalanan luar negeri, sehingga usulan tersebut lah yang terus digaungkan ke Kementerian Perhubungan.
"Justru yang mau kita usulkan saat ini adalah bagaimana tiket pesawat yang dari luar negeri bisa alami penurunan, karena sampai saat ini tiket pesawat dari luar negeri mahal," ujarnya.
Ia mengatakan belum ada yang berubah dari kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, namun memang diakui bahwa Januari-Februari merupakan low season di Eropa.
"Kita harapkan mulai April mulai lagi Eropa akan naik karena banyak waktu liburan dari luar negeri," kata dia.
Baca Juga: Bau Busuk Dan Lalat Hijau di Sebuah Apartemen di Kuta Berasal dari Mayat WN Taiwan
Kepada media, Winastra bercerita bahwa ia hendak melakukan perjalanan ke Berlin, Jerman, pada Maret 2023 mendatang, dan ketika memesan tiket keberangkatan harga masih berada di kisaran Rp28 juta.
"Dulu sebelum pandemi COVID-19 harganya cuma Rp11 juta, nah ini yang memang kita dorong supaya harga tiket pesawat dari luar negeri bisa turun paling tidak seperti sebelum pandemi," tuturnya.
Sejak diusulkannya penurunan harga tiket pesawat rute internasional 2022 lalu, Winastra melihat belum ada pemberlakuannya di Bali.
"Selama ini saya belum melihat tetapi mudah-mudahan harapannya semakin banyak maskapai yang datang ke Bali baik domestik maupun internasional, sehingga itu memberikan dampak yang signifikan pada penurunan harga tiket," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Mengintip Tren Terbaru: Mengapa Perjalanan Mewah Kini Makin Diminati Wisatawan Indonesia?
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali