SuaraBali.id - Tiga jasad ditemukan dalam kondisi terapung dengan tangan terlilit tali diduga tenggelam saat sedang memanah ikan di perairan Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kepolisian Resor Kupang Polda Nusa Tenggara Timur mengatakan bahwa kasus ini tidak dilanjutkan lagi ke proses penyelidikannya karena keluarga menolak ketiga jenazah tersebut diautopsi.
"Diduga akibat tenggelam saat panah ikan. Tetapi jenazah korban sudah diambil keluarganya pada Minggu (26/11) kemarin," kata Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, Senin (28/11/2022).
Jasad yang ditemukan tersebut adalah satu keluarga, yaitu saudara kandung dengan nama Devrit Pu'ay (32) dan Ardi Pu'ay (22) yang beralamat di Kelurahan Liliba di Kota Kupang serta Nino Marten Puay (35) yang berasal dari Kabupaten Kupang.
Baca Juga: Alasan Kelangkaan Minyak Tanah di Kupang Jelang Natal Terkuak
"Kemarin setelah diautopsi, keluarga langsung ambil jenazah tiga korban yang diduga tenggelam tersebut," tambah dia.
Dugaannya, ketiga orang yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa itu sebelumnya tengah menyelam untuk memanah ikan. Namun mereka tak sadar air telah pasang dan para korban tidak bisa berenang lebih jauh sehingga tenggelam.
Polisi melaporkan bahwa saat dievakuasi ketiga korban terlilit tali plastik nilon berwarna biru dan hijau berdiameter sekitar 0,5 cm ke bibir pantai.
Sesuai laporan hasil visum luar Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, dr. Eddi Hasibuan bersama tim terhadap para korban menyebutkan, korban Ardi Frenki Puay mengalami luka lecet dan memar di leher bagian kiri, memar di dada bagian kiri, dan luka lecet di bagian perut di bawah pusar
Selanjutnya korban, Nino Marten Puai mengeluarkan darah melalui kedua telinga, hidung dan mulut akibat kemasukan air di paru-paru, serta korban Defrit Puai mengalami luka lecet di bagian kiri, bekas lilitan di leher, keluar darah lewat hidung, mulut dan kedua telinga karena kemasukan air di paru-paru.
Baca Juga: Ngeri, Organ Tubuh, Tulang Sampai Kalung Rosario Ditemukan di Belakang Lab Undana
Sebelumnya, mereka berpamitan kepada keluarga untuk mencari ikan pada Sabtu (26/11/2022) sekitar pukul 17.00 Wita.
Ketiganya pamit pergi memanah ikan tanpa membawa alat komunikasi, akibatnya keluarga jadi kesulitan menghubungi korban yang tak kunjung pulang ke rumah.
Namun akhirnya keluarga mendapat kabar. Namun sayangnya kabar tersebut mengatakan ketiganya tenggelam dan ditemukan tewas mengapung di pantai. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Diusulkan Jadi Menu Gratis, Ikan Kaleng Ternyata Butuh Perhatian Khusus Menurut Ahli Gizi
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025