Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 November 2022 | 15:36 WIB
Seorang warga menunjukkan rumahnya yang rumbuh rata tanah akibat gempa bumi yang terjadi di Kupang pada Minggu (20/11/2022). [Istimewa / ANTARA]

SuaraBali.id - Gempa bumi tektonik Magnitudo 5,5 pada Minggu (20/11/2022) malam membuat sejumlah kerusakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Meski hanya berdurasi 3-4 detik, kini dilaporkan ada 30 unit rumah hingga gereja rusak.

"Hasil pendataan yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Kupang ada 30 rumah dan gereja yang rusak akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Amarasi Selatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semi Tinenty saat dihubungi ANTARA di Oelamasi, Selasa (22/11/2022).

Kerusakan yang menyasar 30 unit rumah itu terjadi di 4 wilayah diantaranya Kelurahan Sonraen, 10 unit rumah dan satu gereja serta satu gedung PAUD.

Sedangkan di Kelurahan Buraen terdapat tiga unit rumah warga yang mengalami rusak ringan.

Adapun rumah warga di Desa Retraen yang mengalami kerusakan sebanyak dua unit, semuanya rusak berat.

Semi Tinenty menuturkan bahwa kerusakan yang terbanyak di Desa Sahraen, yakni 13 unit rumah rusak ringan dan satu unit gedung kebaktian Jemaat Bonnam Honis Tarba.

"Data kerusakan rumah tersebut, merupakan data yang dihimpun tim BPBD bersama Pemerintah Kecamatan Amarasi Selatan yang turun melakukan pendataan di lokasi terdampak," kata Semi Tinenty.

Menurut dia, BPBD Kabupaten Kupang telah melaporkan adanya dampak kerusakan akibat gempa bumi yang melanda daerah itu pada Senin (20/11) malam kepada Bupati Kupang Korinus Masneno.

"Sesuai arahan Bupati Kupang Korinus Masneno agar BPBD segera melakukan distribusi bantuan tanggap darurat kepada para korban bencana gempa bumi di Kecamatan Amarasi Selatan," kata Semi Tinenty.

Ia menjelaskan dalam peristiwa gempa bumi di Amarasi Selatan itu tidak ada korban jiwa maupun yang mengalami luka-luka. (ANTARA)

Load More