Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 November 2022 | 06:30 WIB
Seorang warga menunjukkan rumahnya yang rumbuh rata tanah akibat gempa bumi yang terjadi di Kupang pada Minggu (20/11/2022). [Istimewa / ANTARA]

SuaraBali.id - Jumlah rumah yang rusak akibat gempa tektonik magnitudo 5,5 pada Minggu (20/11/2022) malam, bertambah menjadi delapan unit. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, NTT melaporkan setidaknya ada 8 rumah yang terdampak.

"Sampai malam ini total ada delapan rumah yang terdampak karena gempa bumi yang terjadi pada Minggu (20/11/2022) malam kemarin," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang Frans Wewo di Kupang, Senin (21/11/2022).

Seperti diketahui, gempa Kupang dengan magnitudo 5,5 terletak pada koordinat 10,57 derajat lintang selatan dan 123,86 derajat bujur timur.

Pusat gempa bumi berada pada 51 kilometer arah tenggara Kota Kupang dengan kedalaman 49 kilometer. Meski guncangan gempa hanya berkisar 3-4 detik namun sudah menimbulkan kerusakan dan kepanikan.

Menurut Frans Wewo, satu di antara delapan rumah warga yang terdampak itu, sebagai paling parah karena ambruk hingga rata tanah.

Rumah yang ambruk itu milik Haryanto Poko. Sedangkan satu rumah lainnya yang tembok di bagian depan jebol sehingga rawan jika ditempati.

"Sementara sisanya lagi hanya mengalami retak-retak," ujar dia.

Menurutnya tak ada gempa susulan setelah gempa pukul 21.49 Wita sehingga tidak banyak rumah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.

Warga yang rumahnya rusak dan amburk kini tinggal di rumah keluarganya. Rumah warga yang rusak ringan masih bisa menempati, namun mereka tinggal di bagian belakang.

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Kupang hingga saat ini masih terus mendata perkembangan dampak gempa tersebut. (ANTARA)

Load More