SuaraBali.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali dihadiri oleh 17 kepala negara di dunia dan banyak pejabat di Indonesia. Gelaran akbar tersebut menjadi sorotan dunia dan juga nasional.
Presiden Jokowi tampak selalu ada di setiap momen bersama kepala negara dunia tersebut. Para Menteri pun banyak yang mendampingi Jokowi dalam beberapa acara atau saat konferensi pers.
Namun dimana wakil presiden Maruf Amin? Ia tak terlihat sama sekali di Bali.
Bahkan ketika konferensi pers di penutupan KTT G20, Jokowi malah ditemani Sri Mulyani dan Retno Marsudi.
Baca Juga: KTT G20 Selesai, SPKLU di Bali Untuk Kendaraan Listrik Akan Dibongkar?
Menurut Ma'ruf Amin, Presiden, Wapres, dan kementerian dan lembaga telah mendapatkan tugas masing-masing.
"G20 sudah menjadi hajatnya pemerintah. Pemerintah itu seluruh (lembaga), Presiden , Wakil Presiden , dan juga Menteri karena itu di G20 kan cukup kepala negara, cukup diwakili presiden dan menteri-menteri yang ditugaskan akan hal itu," ujar wapres dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/11/2022).
Sementara, wapres mengungkapkan, dirinya mendapat tugas melakukan kunjungan kerja ke Timur Tengah, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 27 di Mesir.
"Saya kebagian kemarin pergi ke Mesir, mengikuti sidang perubahan iklim, dan kemudian saya menunggu di Jakarta menghadiri berbagai (acara)," jelas dia.
Selain itu, Wapres menambahkan, sebelum puncak acara G20, ia telah menghadiri beberapa acara rangkaian kegiatan G20 termasuk meninjau persiapannya.
Baca Juga: Warganet Sambut Gembira Setelah Shin Tae-yong Minta Timnas Berkandang di Bali
"Semua (Presiden dan Wapres) nggak harus ada di sana (dalam waktu yang sama). Saya melihat kesana persiapan-persiapan di sana, untuk melihat persiapannya, baik itu tentang penyiapan mobil listrik, maupun stasiunnya (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)," imbuh dia.
Dengan beberapa kali melakukan peninjauan sebelum puncak acara G20 digelar, Wapres berharap, penyelenggaraan G20 berjalan sukses, dan Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang baik.
"Kita harapkan waktu itu penyelenggaraan (G20 di) Indonesia itu jangan seperti yang dilakukan negara lain yang ternyata kurang memuaskan. Jadi indonesia harus menjadi tuan rumah yang baik, yang orang lain merasa puas aman dan nyaman," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Poin-poin Debut Perdana Prabowo di KTT G20 Brasil: Pelajari Program Makan Bergizi, Suarakan Perdamain di Palestina
-
Sebelum Naik Pesawat dari Brasil ke Inggris, Presiden Prabowo Ungkap Kesan Perdana Ikut KTT G20
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian