SuaraBali.id - Dalam menghadapi wabah pandemi di masa yang akan datang, Pandemic Accord telah melahirkan skema Pandemic Fund (Pendanaan Pandemi).
Komunitas masyarakat sipil C20 memberikan respons terhadap kebijakan pandemic fund atau yang juga disebut FIF (Financial Intermediary Fund for Pandemic Preventopn Preparedness and Response) tersebut.
Dian Maria Blendina dari Peoples Health Movement menjelaskan bahwa skema Pandemic Fund ini didorong melalui Pandemic Accord (Persetujuan Pandemi).
Skema tersebut melibatkan Bank Dunia (World Bank) dan Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) turut berkontribusi dalam bidang penanganan pandemi.
Baca Juga: KTT G20 Jadi Upaya Turunkan Tensi Geopolitik, Moeldoko: Momentum Galang Perdamaian Dunia
Namun ia menyayangkan sumber dana penanganan pandemi tersebut justru didominasi oleh donor swasta. Akibat hal tersebut, ia mengkhawatirkan bahwa kebijakan-kebijakan mekanisme keuangan tersebut dapat diarahkan oleh donor.
"Di dalam FIF donor terbesar justru datang dari yayasan-yayasan swasta yang seringkali memehatikan program kesehatan untuk kepentingan mereka. Kepentingan masyarakat tidak akan jadi prioritas," ujarnya dalam Vaccine Access and Health Working Group (VAHWG) di Hotel Aston Denpasar pada Sabtu (12/11/2022).
Selain donasi dari negara-negara, dana penanganan pandemi ini juga didonasikan oleh beberapa pihak swasta seperti Rockefeller, Bill & Mellinda Gates Foundation, dan Wellcome Trust.
Dian juga menjelaskan, momentum ini juga seharusnya bisa menjadi perbaikan untuk WHO dalam membangun sistem penanganan kesehatan.
Pasalnya, ia menjelaskan bahwa sebelumnya juga kesulitan mendapat donasi dari negara maju dan membuka peluang donasi bagi swasta.
Baca Juga: Jam Operasional Menjadi 24 Jam, Bandara Ahmad Yani Semarang Siapkan Fasilitas Pendukung KTT G20
"Perbaikan sistem kesehatan dan penguatan WHO ini lah yang seharusnya menjadi prioritas. Indonesia juga sebagai negara berkembang sekaligus Presidensi bisa membawa diskusi ini ke arah yang lebih inklusif dan akuntabel," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jaksa Agung Sebut Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina Bisa Dijerat Hukuman Mati
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Cek Fakta: HMPV Adalah Virus Buatan Laboratorium dan Akan Menjadi Pandemi Selanjutnya
-
Pesan Menohok Dharma Pongrekun untuk Pramono Anung: Dari Pandemi hingga Sembako
-
Dharma Pongrekun Berharap Tak Ada Lagi Pandemi di Jakarta: Kalau Provinsi Lain Silakan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya