Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 10 November 2022 | 11:28 WIB
Ilustrasi Perjuangan Pahlawan NKRI - Sejarah Hari Pahlawan (Unsplash)

SuaraBali.id - Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan sejarah perjuangan pahlawan perempuan kurang tampil dalam narasi besar tokoh kepahlawanan nasional.

"Hal ini tidak terlepas dari perspektif dan metode penulisan sejarah yang masih menggunakan pendekatan maskulin, yang antara lain identik dengan penempatan tokoh laki-laki lebih utama daripada tokoh perempuan," kata Mariana Amiruddin dalam webinar Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022 "Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita", Jakarta, Kamis 10 November 2022.

Menurut Mariana Amiruddin, hingga 2022, dalam situs Sekretariat Negara, ada 185 laki-laki dan hanya 15 perempuan yang telah diangkat sebagai pahlawan nasional.

"Publik minim sekali mengenali dan mengetahui tokoh dan kiprah pahlawan perempuan, bahkan pahlawan perempuan yang memiliki jejak juang sebelum kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan masih minim dikenal dan dipublikasikan, termasuk dalam literatur sejarah dan bahan ajar di sekolah-sekolah," katanya.

Baca Juga: Kota Bandung Peringati Momen Pertempuran Surabaya

Padahal, keragaman geografis dan kekayaan budaya Nusantara, menurut Mariana, menyimpan banyak sejarah lokal yang memuat kisah perjuangan tokoh-tokoh perempuan.

"Para tokoh ini lintas generasi dan lintas sektor dengan kekuatan kearifan lokal masing-masing," kata dia.

Untuk itu, Komnas Perempuan mendorong penulisan sejarah nasional maupun regional mengenai peran signifikan para tokoh perempuan selaku perempuan nusantara.

Selain itu, juga mendorong pengenalan tokoh-tokoh pahlawan perempuan dari berbagai daerah berikut kiprahnya dan mendorong penulisan sejarah yang lebih inklusif serta dukungan bagi kepemimpinan perempuan di masa kini dan mendatang. (Antara)

Baca Juga: Ada Kucing Oyen di Karikatur Hari Pahlawan Nasional yang Diunggah Jokowi, Netizen: Oyen Makin Terdepan

Load More