Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 08:49 WIB
TPA Suwung di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (4/8/2022). (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

SuaraBali.id - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar pembangunan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bali akan rampung pada pekan pertama bulan November.

Luhut Binsar juga menargetkan agar TPST sudah bisa beroperasi pada Bulan Januari 2023 nanti.

TPST ini direncanakan bisa menggantikan TPA Suwung yang saat ini sudah kelebihan kapasitas. Bersamaan dengan dibukanya TPST, maka TPA Suwung juga akan ditutup operasinya.

Luhut Binsar juga menuturkan rencananya untuk mengubah kawasan TPA Suwung menjadi kawasan wisata.

Baca Juga: Update : 5 Rumah di Kampung Jawa Denpasar Ambruk, Penghuni Sebut Sudah Retak Sejak Pagi

“Untuk itu nanti tidak ada lagi pembuangan sampah di Suwung. Jadi nanti Suwung itu kita bikin menjadi daerah wisata yang baik,” ujarnya di Kawasan Benoa, Badung, Bali pada Kamis (27/10/2022).

“Kami bertekad dengan Pak Gubernur Koster, harus kita selesaikan RDF di Badung dan Denpasar ini pada minggu pertama Bulan Nopember, dan full operation harus terjadi pada Januari tahun depan,” ungkap Luhut.

Adapun beberapa TPST yang akan dibangun adalah di kawasan Tahura, Kertalangu, dan Padangsambian Kaja.

TPST ini diproyeksikan mampu menampung sampah sebanyak 1.200 ton setiap harinya. TPST tersebut akan menggantikan TPA Suwung yang akan segera ditutup.

Luhut menjelaskan beberapa olahan yang bisa dihasilkan saat TPST beroperasi dan bisa menghasilkan manfaat kepada masyarakat.

Baca Juga: Tanah Longsor di Kampung Jawa Denpasar, Tiga Rumah Ambruk ke Arah Sungai

“Macam-macam itu (yang bisa dihasilkan), tadi saya sudah lihat bisa jadi pelet, kompos, sirkulasi (ekonomi sirkular), dan yang lainnya,” ujar Luhut.

Ketiga TPST di Denpasar juga akan mampu menghasilkan RDF (Refuse-Derived Fuel). RDF merupakan bahan bakar yang dihasilkan dengan melakukan pengeringan dan pencacahan sampah, sehingga hasil olahan sampah dapat digunakan kembali dan mengurangi kebutuhan lahan.

Kedepannya direncanakan akan dibangun 52 TPST serupa di wilayah lain, sehingga TPST Bali menjadi percontohan.

“Kita akan bangun juga 52 spot seperti (TPST) yang dibangun di Bali di seluruh penjuru tanah air. Sehingga nanti kita bisa mengelola sampah kira-kira 12.000 ton/hari,” ujar Luhut.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More