Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 26 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Bos Bali United Yabes Tanuri saat ditemui di Kantor Bali United, Jakarta, Jumat (22/7/2022) malam WIB. (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

SuaraBali.id - CEO Bali United, Yabes Tanuri enggan berkomentar banyak saat disinggung mengenai kabar yang berhembus bahwa bos Persis Solo, Kaesang Pangarep menjalin komunikasi mengajak Bali United turut mendesak Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Sebelumnya, pada Senin (24/10/2022) bos Persis Solo itu sudah menjalin kesepakatan dengan pemegang saham mayoritas Persebaya Azrul Ananda untuk bergerak mentransformasi sepak bola Indonesia melalui KLB PSSI.

Klub lain yang sudah resmi bersuara adalah Persija Jakarta dan PSIS Semarang.

Desakan KLB PSSI mencuat dari klub Liga 1 karena induk persepakbolaan sepak bola Indonesia itu dinilai perlu perbaikan dalam menangani sepak bola Indonesia.

Yang didasari dari Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022), usai Derby Jatim Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang menelan sebanyak 135 korban jiwa hingga saat ini.

Akibatnya, aktivitas kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 juga terpaksa dihentikan sampai waktu yang belum jelas.

Persis Solo dan Persebaya pun akhirnya sepakat meminta KLB dan meminta kejelasan kompetisi Liga melalui surat resmi yang ditujukan kepada PSSI dan PT LIB.

Bahkan Kaesang juga dikabarkan mengahak klub lain seperti RANS Nusantara FC dan Barito Putera turut mendesak KLB PSSI, termasuk tim juara beruntun Bali United. Namun sang CEO Bali United masih dingin saat dimintai keterangan

“Tanggapan saya? Saya no comment dulu,” kata Yabes saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (25/10/2022)

Meski tak banyak bicara mengenai KLB PSSI dan isu Kaesang menghubungi Bali United, Yabes mengemukakan harapannya agar investigasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta dan evaluasi persepakbolaan Indonesia berjalan dengan lancar serta ke depan persepakbolaan lebih aman untuk aman dan nyaman ditonton di stadion.

“Sekarang saya tanya balik, kejadian di Kanjuruhan itu normal atau tidak? Saya tidak bilang mengatakan tidak masalah jika kompetisi terhenti cukup lama," ujarnya

"Pokoknya kami berharap dengan kejadian ini, tim khusus bisa bekerja sebaik mungkin untuk semua aspek. Termasuk nanti untuk penonton agar bisa lebih aman,” tutup Yabes Tanuri.

Kontributor : Yosef Rian

Load More