SuaraBali.id - Peredaran obat sirop yang tersedia di apotek kini juga ikut diawasi oleh Kepolisian Daerah Bali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan ikut mengawasi. Ia pun mengimbau orangtua di Bali untuk mengawasi obat yang dikonsumsi.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang masih kecil agar tidak mengkonsumsi obat yang tidak direkomendasikan oleh IDAI," kata Kabid Humas Polda Bali Satake Bayu di Denpasar, Bali, Jumat (22/10/2022).
Ia menyebut langkah untuk memantau dan mengawasi peredaran tersebut dilakukan atas dasar merebaknya kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang terjadi pada anak-anak yang mengalami peningkatan pada dua bulan terakhir.
Selain itu, pengawasan terhadap obat sirop juga sejalan dengan surat edaran yang dikeluarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali yang isinya tentang himbauan bagi petugas medis untuk tidak meresepkan obat sirop kepada pasien dan melarang apotek menjual obat sirop.
Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata Satake Bayu hingga 18 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut yang dilaporkan sebanyak 192 dari 20 provinsi dimana terdapat 35 kasus pada Agustus 2022 dan meningkat menjadi 71 kasus di bulan September 2022.
Di Bali terdapat 17 kasus gagal ginjal akut pada anak, 11 diantaranya dinyatakan telah meninggal dunia dan enam orang dinyatakan sembuh melalui perawatan yang intensif.
Yang penting kini adalah memberi imbauan kepada seluruh apotek, klinik, rumah sakit dan praktik mandiri tenaga kesehatan untuk tidak menjual maupun menggunakan obat yang telah dilarang oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dia berharap, dengan masifnya edukasi dan informasi yang dilakukan oleh anggota Polri, masyarakat Bali khususnya tidak membeli atau mengonsumsi obat yang tidak direkomendasikan oleh IDAI.
Selain itu, Polda Bali juga akan terus memantau penjualan obat yang ada di apotek, tempat praktik pribadi dan sejumlah rumah sakit anak yang di Bali. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Apa Obat Flek Hitam di Apotek Paling Ampuh? Ini 7 Rekomendasinya Untuk Usia 35 Tahun ke Atas
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran