Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 15:27 WIB
Di balik peristiwa banjir bandang yang menerjang Bali beberapa waktu lalu, ada fenomena tak biasa di Tukad (Sungai) Taksu, Karangasem, Bali. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Bangunan pelinggih padma yang berada di tengah alur Sungai Taksu, Dusun Nangka, Desa Bhuana Giri, Bebandem, Karangasem, Bali menjadi sorotan karena tetap kokoh meski arus banjir menerjang daerah tersebut.

Hal ini pun dipandang sebagai fenomena yang ajaib. Adapun pelinggih Padma tersebut dibangun pada tahun 2017 silam dan telah diterjang banjir lebih dari 40 kali.

Warga pun percaya akan keberadaan bangunan tersebut akan tetap kokoh. Kendati demikian, Bendesa Adat Nangka, I Ketut Oka berencana akan memindahkan pelinggih itu ke tempat yang lebih aman.

"Pelinggih itu sudah diterjang sekitar 40 kali banjir besar selama ini, meski ada kepercayaan, tapi untuk ke depan saya berusaha akan memindahkan jika beliau berkenan ke tempat yang lebih aman, meskipun kita punya kepercayaan, tapi tetap saja ada perasaan yang kurang enak, sehingga sebaiknya meminta petunjuk agar bisa dipindahkan," ujarnya, Jumat (21/10/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Baca Juga: Fenomena Ajaib Berdirinya Pelinggih di Sungai Taksu Meski Diterjang Keras Arus Banjir

Pelinggih tersebut dibangun pada saat proses perbaikan Pura Penataran Agung Nangka pada tahun 2017 silam. Saat itu, ada petunjuk agar membangun satu buah pelinggih di kawasan tersebut hanya saja tempatnya tidak diharuskan di bantaran sungai.

Namun karena di lokasi tersebut kebetulan ada satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian besar warga dimana setiap mereka melintas pasti selalu menghaturkan sedikit buah atau jajan yang mereka bawa.

"Setiap ada upacara di Pura Puseh, termasuk di Pura Penataran Agung pasti selalu mepiuning dengan menghaturkan satu soroh pejati di sana," terang Oka.

Load More