Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 06 Oktober 2022 | 18:57 WIB
Gelaran seri terakhir World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (21/11/2021). [BAY ISMOYO / AFP]

SuaraBali.id - Balap dunia World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika akan digelar pada 11 - 13 November 2022. Artinya tinggal sebulan lagi menjelang WSBK di Mandalika.  

Namun demikian, hotel berbintang di wilayah Kota Mataram masih sepi pesanan. Pemandangan ini berbeda dari tahun sebelumnnya.

Dimana di tahun sebelumnya, kamar hotel sudah penuh dalam waktu 2-3 bulan sebelum balap motor dunia ini.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Yono Sulistyo mengakui belum terlihat tingkat pemesanan kamar hotel. Hal ini jauh beda saat MotoGP tiga bulan sebelum kegiatan sudah pemesanan kamar sudah penuh.

Baca Juga: Menjelang WSBK, Penumpang di Bandara Internasional Lombok Melonjak 103 Persen

"Masih belum kelihatan boleh dikatakan masih kurang dari 10 persen jauh beda saat MotoGP tiga bulan sebelum kegiatan sudah full,” aku Yono saat dihubungi Suara.com, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, faktor penyebab pemesanan kamar hotel yang masih sepi  kemungkinan harga tiket pesawat yang masih mahal. Bukan hanya itu, faktor lain adanya MotoGP Sepang, Malaysia di bulan yang sama.

"MotoGP Sepang Malaysia diselenggarakan Oktober juga menjadi sebabnya,” duganya.

Hingga saat ini, jumlah kamar hotel berbintang di Mataram 2.900. Dalam peraturan gubernur (Pergub) NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi, Pergub ini menjelaskan  penyedia akomodasi diperkenankan menaikkan harga dengan batas yang sudah diatur.

"Pergub hadir karena adanya banyak keluhan tingginya harga akomodasi.  kalau demand gak ada pasti harga akan turun dengan sendirinya,” katanya.

Baca Juga: MotoGP 2023 Seri ke-16 Resmi Diadakan Kembali di Sirkuit Mandalika

Jika hotel masih sepi makan tarif sewa hotel akan diturunkan. Hal ini mengacu demand dan supply, permintaan dan ketersediaan.

Kalau permintaan tidak  ada  maka harga hotel pasti turun. Serta berkaca pada  arahan dari Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) NTB maksimal harga publik rate dengan tidak menaikkan harga.

Nantinya jika permintaan tidak tinggi, kemungkinan di harga berkisar Rp600 - 700 ribu.

"Tapi nampaknya hotel akan memberikan harga di bawah publik rate,” ujarnya.

Guna mendongkrak dan meramaikan perhelatan akbar WSBK, Pemprov NTB bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menggelar sales mission di 5 kota besar di Pulau Jawa dan Bali.

Bukan hanya itu, warga lokal NTB, harga tiket WSBK diberikan diskon sebesar 50 persen kecuali untuk kelas VIP dan VVIP.

Kontributor : Toni Hermawan

Load More