Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 05 Oktober 2022 | 16:17 WIB
Polres Jembrana, Bali, mengadakan doa bersama untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan ratusan korban jiwa suporter Arema. Acara dipimpin Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar I Dewa Gde Juliana, di Lapangan Polres Jembrana, Selasa (4/10) malam. (Foto Antara News Bali/Gembong Ismadi/2022)

SuaraBali.id - Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan sekitar 130 korban jiwa suporter Arema FC (aremania) membuat banyak pihak ikut merasakan pahitnya akhir pertandingan Derbi Jawa Timur tersebut.

Hal itu juga membuat Polres Jembrana, Bali, mengadakan doa bersama untuk peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

"Peristiwa tersebut menjadi luka bagi seluruh bangsa Indonesia. Kami berharap adanya sinergi dari berbagai pihak agar kegiatan sepak bola berjalan kondusif," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar I Dewa Gde Juliana di sela doa bersama di Lapangan Polres Jembrana, Selasa malam (4/10/2022).

Menurutnya sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menonton, sehingga semua pihak harus bahu membahu untuk menciptakan situasi yang kondusif.

Ia pun berpesan agar pihak suporter dan aparat keamanan di Jembrana juga saling menjalin komunikasi serta silaturahim. Hal ini sebagai antisipasi awal penyelenggaraan kegiatan sepak bola.

Ia menyebut bahwa tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi evaluasi bagi seluruh pihak di seluruh Indonesia, baik pihak keamanan, panitia penyelenggaraan maupun suporter.

"Dengan doa bersama malam ini, semoga seluruh korban diterima di sisi Tuhan dan diberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya," katanya.

Selain jajaran Polres Jembrana, hadir dalam doa bersama tersebut beberapa kalangan termasuk suporter Bali United, yang menyatakan turut berduka cita untuk suporter Arema FC. (ANTARA)

Load More