
SuaraBali.id - Status darurat kekeringan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat belum dicabut dan diberlakukan hingga Desember 2022. Hal ini dikatakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah.
"Meski sudah turun hujan, warga masih mengalami kekurangan air bersih. Namun demikian, jika hujan sudah merata dan warga tidak lagi kekurangan air bersih, kita turunkan statusnya," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Maruf di Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, meskipun hujan sudah mulai turun pada pekan terakhir ini, kondisi sumur masyarakat masih kering.
Hujan yang turun juga terjadi juga tidak merata di wilayah Lombok Tengah, sehingga masih ada masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih.
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Lombok Timur Ricuh, Massa Rusak Gerbang DPRD
"Status darurat ini kita tetapkan sampai Desember 2022. Tapi, tergantung kondisi, kalau hujan yang terjadi merata di Lombok Tengah dan masyarakat tidak kekurangan air bersih baru kita turunkan statusnya," katanya.
Saat ini masih ada warga yang meminta bantuan air bersih, bahkan setiap hari BPBD menyalurkan air bersih hingga 10 tangki ke beberapa desa sesuai dengan permintaan.
Beruntungnya stok bantuan air bersih masih tersedia, sehingga masyarakat yang membutuhkan air bersih bisa mengajukan permintaan melalui pemerintah desa masing-masing.
"Stok bantuan air bersih yang kita siapkan sebanyak 200 tangki dan masih tersedia," katanya.
Berdasarkan data sementara, BPBD mencatat sebanyak 74 desa di daerah itu rawan kekeringan. Puluhan desa yang terdampak kekeringan air bersih pada musim kemarau 2022 itu tersebar di 8 kecamatan, yakni Kecamatan Praya, Janapria, Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, dan Jonggat.
Baca Juga: Operasional Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid Lombok Diperpanjang
Sedangkan empat kecamatan yang dekat sumber, yakni Kecamatan Peringgerata, Batukliang, Batukliang Utara, dan Kopang tidak masuk dalam data rawan kekeringan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
'Tamu Tak Diundang' Lagi-lagi Datang, 1 RT di Penjaringan Jakut Dikepung Banjir Rob
-
Dari Reruntuhan ke Harapan: Kisah Jayadi, Penyintas Gempa Lombok yang Menginspirasi
-
Brantas Abipraya Sokong Masa Depan Energi Hijau: Bangun PLTM Pandanduri Lewat Anak Usahanya
-
8 Tahun Besarkan Keponakan, Ibu di Lombok Malah Dituduh Gelapkan Uang, Padahal Buat Biaya Hidup Anak
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Motorola 2025 Harga Mulai Rp2 Juta: Kamera 50 MP, RAM Besar
-
Yuran Fernandes Disanksi Berat, PSM Makassar Bisa Tekor Miliaran Rupiah
-
Emas Antam Masih Cuan di Akhir Pekan, Tembus Rp1,928 Juta per Gram
-
Heboh Kabar Stadion Utama Riau Dijual, Akhirnya Diklarifikasi
-
Blak-blakkan Bojan Hodak Bawa Persib Back to Back Juara Liga 1: Pemain Dikasih Pukulan Kasih Sayang
Terkini
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik
-
Gubernur Bali Lantik Kepala Kesbangpol Baru Untuk Hadapi Ormas Preman
-
SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora
-
DJ Diah Krisna Party Putih Abu-abu di SMKN 1 Tejakula Tuai Kontroversi
-
BRI Salurkan Bantuan Infrastruktur Teknologi dan Informasi ke Daerah 3T