SuaraBali.id - Mahalnya harga tiket pesawat hingga saat ini masih dikeluhkan pengelola sektor pariwisata di Bali. Kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu penghambat pemulihan pariwisata di Pulau Dewata.
Persoalan tersebut disampaikan Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Denpasar pada Selasa (20/9/2022).
"Salah satu yang menghambat kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali adalah harga tiket yang mahal, Gubernur sebagai kepala daerah menyampaikan usulan ke Menteri Perhubungan agar harga tiket turun dan semoga ini bisa terealisasi," katanya seperti dikutip Antara.
Menurutnya, salah satu imbas dari harga tiket mahal berpengaruh terhadap kurangnya wisatawan mancanegara dari Australia yang justru beralih ke Thailand.
Baca Juga: 7 Wisata Bali Terbaru 2021, Mulai dari Kafe Hits Instagramable hingga Pantai Eksotis
Dia mengungkapkan, harga tiket pesawat dari Australia menuju Phuket lebih murah daripada Sydney ke Bali.
"Kurang lebih harga tiket lebih setengahnya naik, karena tiket Sydney ke Bali 1.500 AUD sekarang dari Sydney ke Phuket bisa setengahnya, 700-800 AUD. Jadi kalau harganya sekarang Rp7 juta ke Bali itu masih mahal, normalnya Rp3-4 juta sebelum naik," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan, telah mengusulkan kepada Menhub Budi Karya Sumadi agar menambah jumlah penerbangan menuju Bali sehingga dapat menurunkan harga tiket dan wisatawan bertambah.
Bagus Agung pun menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 2 juta hingga akhir tahun, sementara pusat menargetkan 3 juta kunjungan.
"Kita optimis 2 juta wisatawan bisa masuk sebelum China masuk, kalau China masuk 3 juta bisa tercapai. Kalau tahun ini kan tinggal beberapa bulan saja, karena rata-rata 10 ribu satu hari dikalikan 300 penerbangan kurang lebih seperti itu," kata Bagus Agung.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Bali Populer, Super Memukau!
Lebih lanjut, ia berharap ada dukungan penambahan maskapai, salah satunya Garuda Indonesia. Ia menilai, jika ada tambahan penerbangan dari Garuda Indonesia, maka kondisi Bali akan cepat normal seperti Thailand.
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Jadi Ajang Promosi Pariwisata, Momen Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Pamer Skill Free Diving
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya