SuaraBali.id - Hari Ulang Tahun Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Hultah NWDI) ke-87 di Pancor Lombok Timur, NTB tanpa dihadiri pemerintah pusat, baik presiden ataupun para menteri. Hal ini pun mengundang banyak tanya apa sebab pemerintah pusat tak datang.
Ternyata alasanya jika mengundang presiden tentunya ada paspampres dan nantinya ada pembatas. Di sisi lain juga ada para menteri juga tengah digadang-gadangkan jadi presiden.
Ketua Umum PB NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) H M Zainul Majdi mengatakan setelah dua tahun tidak mengadakan tasyakkuran Hultah NWDI. Kali ini pihaknya bisa melaksanakan meskipun tidak mengundang dari pemerintah pusat, presiden RI Joko Widodo dan wakil presiden RI KH Ma'ruf Amin ataupun para menteri.
"Kalau kita undang presiden ada paspampres dan ada pembatasanya,” kata TGB saat memberikan pengajian umum di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur (Lotim), NTB pada Minggu (18/9/2022)
Dirinya juga mengaku tidak mengundang para menteri. Sebab para menteri saat ini sedang digadang-gadangkan menjadi presiden.
"Kita tidak undang para menteri, nanti kalau undang yang datu dikira pendukung yang ini. Hultah kita kali ini kita khusukan dari kita untuk kita bersama-sama untuk kita,” katanya.
TGB juga menyapa semua para tamu undangan. Baik yang berada langsung di lokasi hultah ataupun di luar lokasi hultah guna menyaksikan kemeriahan hultah.
Bukan hanya itu, dirinya juga menceritakan jamaah yang duduk terdepan dan dibawah aula bahkan ada yang menginap.
"Semua bapak ibu adalah tamu tiang (saya),” katanya.
Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Terhadap Potensi Angin Kencang di NTB
TGB Berpsan Dalam Mendidik Jangan Gunakan Kekerasan
TGB juga berpesan kepada seluruh pendidik supaya jangan mendidik demgan kekerasan ataun pun hukum fisik. Sebab masih banyak cara-cara lain dalam mendidik.
"Masih banyak cara-cara lain,” pesannya.
Ia juga mengatakan adanya lembaga pendidikan menjaga dirinya dan membangun dirinya puluhan tahun lama mendapatkan fitnah. Hal ini disebabkan adanya praktik lama yang harusnya ditinggalkan.
"Tidak berubah dan masih terjadi lembaga pendidikan terkena fitnah. Mari kita cari cara, insya Alloh kita punya cara lain dalam mendidik anak-anak kita" pungkasnya.
Kontributor Toni Hermawan
Berita Terkait
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Akhir Karir Ipda Aris, Terdakwa Pembunuhan Brigadir Nurhadi Resmi Dipecat Tidak Hormat
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
DPD RI Dorong Sinergi Lokal-Global, Perkuat NTB Sebagai Etalase Pariwisata dan Energi Bersih
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran